IPCM Saham Layak Investasi?
PT. Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan pemanduan dan penundaan kapal, dengan nama dagang IPC Marine Service. Jasa Armada Indonesia adalah anak perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero). Perusahaan mulai beroperasi tahun 1960.
Model bisnis IPCM :
-Pemanduan Kapal: Pandu naik ke kapal besar untuk memandu navigasi saat masuk/keluar pelabuhan.
-Penundaan Kapal: Menggunakan tugboat untuk menarik atau mendorong kapal agar aman bersandar/berangkat.
-Pendapatan Utama:
1. Jasa Pemanduan (tarif per GT kapal & jarak manuver)
2. Jasa Penundaan (tarif per jam kapal tunda)
3. Sewa kapal & jasa pendukung
Secara pertumbuhan, IPCM berhasil mencatatkan kinerja yang konsisten positif dalam beberapa tahun terakhir. Total pendapatan terus meningkat signifikan sejak 2020, dari Rp820,16 miliar menjadi Rp1,35 triliun di 2024, bahkan pada TTM sudah mencapai Rp1,41 triliun. Pertumbuhan ini mencerminkan kemampuan perusahaan memperluas bisnis dan menjaga momentum ekspansi.
Dari sisi profitabilitas, laba bruto juga tumbuh solid, naik dari Rp247,30 miliar pada 2020 menjadi Rp486,48 miliar di 2024. Hal ini menandakan margin yang relatif terjaga meskipun beban pokok penjualan meningkat. Pemasukan operasional meningkat signifikan dari Rp155,04 miliar pada 2021 menjadi Rp219,03 miliar (TTM 2025), menunjukkan efisiensi operasional yang baik.
Dari sisi bottom line, laba bersih meningkat secara konsisten dari Rp136,53 miliar di 2020 menjadi Rp166,84 miliar di 2024, dan TTM sudah mencapai Rp172,56 miliar. Artinya, perusahaan mampu mempertahankan tren pertumbuhan laba meskipun menghadapi kenaikan beban usaha.
Secara keseluruhan, IPCM menunjukkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang sehat, dengan efisiensi biaya yang cukup baik dan tren operasional yang solid. Kinerja ini memperkuat fundamental perusahaan dan memberi prospek positif ke depan.
Studi komparatif :
Valuasi Saham
IPCM → PER 8,75x, PBV 1,14x → relatif murah & wajar; EV/EBITDA 3,00x → undervalued.
IPCC → PER 8,70x, PBV 1,57x → mirip IPCM, tapi valuasi sedikit lebih mahal.
JSMR → PER 6,61x, PBV 0,71x → paling murah, tapi wajar karena utangnya cukup besar.
👉 Dari sisi valuasi, IPCM cukup menarik: murah, tapi tetap balance karena fundamentalnya sehat
Profitabilitas (Margin)
IPCM → GPM 18,0%, OPM 15,4%, NPM 12,7% → margin tipis tapi stabil.
IPCC → GPM 43,2%, OPM 31,8%, NPM 29,5% → margin paling tinggi.
JSMR → GPM 45,3%, OPM 38,0%, NPM 14,6% → margin operasi tinggi, tapi laba bersih tertekan bunga utang.
👉 IPCC unggul dari sisi profitabilitas, IPCM margin lebih tipis tapi konsisten.
Efisiensi & Return
IPCM → ROA 10,28%, ROE 12,95%, ROIC 12,78% → sehat & di atas rata-rata sektor.
IPCC → ROA 12,58%, ROE 19,39%, ROIC 17,62% → paling efisien & memberikan return tertinggi.
JSMR → ROA 2,79%, ROE 11,67%, ROIC 6,11% → rendah karena beban utang.
👉 Dari sisi return, IPCC unggul, IPCM tetap sehat dan efisien.
Solvabilitas & Utang
IPCM → Current Ratio 3,00, DER 0,45 → neraca sangat sehat, rendah utang.
IPCC → Current Ratio 3,54, DER 0,62 → sehat, meski utangnya sedikit lebih tinggi dari IPCM.
JSMR → Current Ratio 0,44, DER 1,91 → utang tinggi & likuiditas ketat.
👉 IPCM paling aman dari sisi neraca & likuiditas.
Dengan profil seperti ini, IPCM bisa dipertimbangkan sebagai pilihan investasi yang defensif & stabil, terutama bagi investor yang mengutamakan keseimbangan antara valuasi murah, neraca sehat, dan fundamental yang solid.
$IPCM $JSMR