Memahami SnR & Antisipasi Menangkap Pisau Jatuh
Td ada Sang Ksatria bursa yg bertanya strategi, cara menentukan SnR, lalu gmn antisipasi pisau jatuh jg. Baguss, ksatria ini sedang menempa pedangnya berkali-kali dan dgn sabar menunggu hasilnya. Nantinya, kita akan tahu betapa dahsyat pedang saktinya ini melawan para ksatria lain yg tdk pnya mental.
Balik lg ke topik, ksatria ini msih bingung SnR (Support & Resist), nah aku mo coba ilustrasikan biar mudah dipahami saja yaa. Jd, cb anggap bursa itu seperti pasar buah, ada lapak Kang Geyonk yg jual mangga harum manis. Terkadang, harga mangga tiba2 jatuh, karena stok berlimpah atau sepi pembeli.
Nah, beli di saat harga ambles tanpa tahu alasannya itu semacam menyambar pisau yg lagi jatuh. Kalo timing-nya salah, tangan kita yg luka. Oleh karena itu, setidaknya kita hrs screening dulu. Jadi, screening itu ibarat kita keliling pasar dulu, lihat lapak mana yg buahnya segar, pembelinya ramai, dan harganya wajar.
Kita ga asal beli cm karena label “diskon besar”, kalo buahnya uda busuk. Dlm saham, screening brrti memilih emiten dgn fundamental sehat dan tren harga yg mendukung. Lantas, apa itu SnR (Support n Resistance)?
Di dlm medan pertempuran bursa, support adalah lantai medan perang, titik ketika para ksatria pembeli berkumpul membentuk perisai, menahan gempuran harga turun, dan merangsek naik ke atas benteng. Sementara resistance adalah atap benteng musuh, titik saat pasukan penjual memanah tanpa ampun untuk menghalau harga naik.
Ya kalo dikaitkan ke dagang buah, ya support adalah lantai harga, titik biasanya pembeli mulai banyak masuk, mirip harga mangga termurah di pasar yg bikin semua orang berebut. Nah, kalo resistance adalah plafon harga, titik banyak orang mulai jual, mirip harga tertinggi mangga yg bikin pembeli mulai berkurang.
Caranya menentukannya cukup sederhana, kok! Coba cermati ini:
a. Lihat di grafik harga, cari titik yg sering mnjadi “tempat harga berbalik” ke atas (support) atau ke bawah (resistance).
b. Gunakan ini untuk mengatur TP (take profit), yaitu target jual sblm harga mentok di plafon.
Logika sederhananya, kita mau beli saat harga mendekati lantai (support) dan jual sblm kena plafon (resistance). Jgn kebalik, beli di plafon karena euforia, lalu kaget waktu harga ambles. Awalnya pgn jadi petarung, tp berakhir nyangkut, wkwkwk.
Yaa makanya tuh km hrs paham, di bursa itu ada bbrp aspek vital yg wajib diketahui. Apa saja? Tentu km di pasar saham hrs cepat ambil peluang, tahu waktu yg tepat utk diam, sabar menunggu buah matang sempurna, dan paham kapan harus jual sblm membusuk.
Lantas, gimana caranya tahu kalo harga itu bkn pisau jatuh? Prinsipnya, jgn asal masuk waktu harga ambless hanya krna kelihatan “murah”. Harga murah blm tentu aman, kalau tren masih turun. Nah, gmn langkah2nya?
1. Lihat Tren Besar Dulu
Cek timeframe harian atau mingguan. Kalo candlestick-nya msih dominan merah dan lower low terus, itu biasanya masih pisau jatuh. Bkan pisau jatuh kalo sdh ada tanda reversal, sperti higher low atau bullish candlestick pattern.
2. Tunggu Konfirmasi Pantulan
Misal ada area support, tunggu dulu candle memantul (bounce) minimal 2-3 kali. Kalau langsung tembus support, berarti blm saatnya masuk.
3. Volume Perdagangan
Saat ada pembalikan harga, biasanya volume naik signifikan. Kalau harga naik, tapi volume tipis, hati2, itu bisa jebakan (false breakout).
4. Perhatikan Indikator
Km bs pake RSI/MACD 12 26. Nah, RSI kalo sdh di bawah 30 (oversold) lalu mulai naik lagi, kemungkinan ada pembalikan. Utk MACD, tunggu golden cross (garis MACD potong ke atas garis sinyal) di area bawah.
Skrg pertanyaan selanjutnya, gmn caranya menentukan support dan resistance? Biar gampang, anggap aja support itu “lantai” harga, dan resistance “atap” harga.
1. Support
Tarik garis horizontal di titik terendah yg harga pernah mantul 2–3 kali. Semakin sering diuji dan bertahan, semakin kuat support tsb.
2. Resistance
Tarik garis horizontal di titik tertinggi yg harga pernah memantul turun 2–3 kali. Kalo harga tembus resistance dgn volume besar, sering kali tren lanjut naik.
3. Gunakan Timeframe Lebih Besar
Support & resistance yg terlihat di timeframe mingguan biasanya lebih kuat dibanding timeframe harian atau jam-jaman.
4. Gunakan Alat Bantu
Fibonacci retracement bisa membantu mencari level support/resistance potensial. Moving average (MA50, MA200) sering jg jd area pantulan harga.
Random TAG: $CDIA $CUAN $COIN