Meskipun semua asset productive negara sudah diberikan ke Danantara namun sampai saat ini Danantara masih membutuhkan tambahan uang kas untuk dibagi-bagikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan suntikan uang.
Kebutuhan itulah yang kemungkinan menjadi penyebab kembali viralnya kasus BLBI BCA.
Sebagai satu-satunya perusahaan berfundamental yang memiliki valuasi raksasa, nilai dari 51% saham BBCA bisa mencapai 510 Triliun rupiah.
Jadi Danantara tentunya akan sangat diuntungkan jika pemerintah jadi mengambil alih 51% saham BBCA.
Pertanyaannya sekarang jika hal ini benar-benar terjadi, saham siapa kah yang akan diambil alih oleh negara ?
Apakah saham milik Group Djarum, milik Investor Asing atau milik para Pahlawan Bursa dan kaum Fundamentalis yang selama ini nyangkut di saham BBCA ?
Sebagai pihak yang paling lemah, memang Pahlawan Bursa dan Fundamentalis berpotensi jadi pihak yang pertama diambil alih sahamnya.
Namun menurut kami sangat tidak adil jika hanya Pahlawan Bursa yang dikorbankan. Apalagi dari data terakhir jumlah nyangkuters di $BBCA saat ini sudah lebih dari 400 ribu jiwa.
Menurut kami cara paling fair yang bisa dilakukan pemerintah jika mau mengambil alih 51% saham BBCA adalah dengan mengambil 51% kepemilikan dari semua pemegang saham BBCA.
Jadi saham milik Group Djarum dan Investor Asing diambil 51% begitu juga dengan saham Pahlawan Bursa dan kaum Fundamentalis.
Sebagai contoh bagi PB yang punya 100 lot saham BBCA, maka 51 lotnya akan diambil alih negara.
Tapi bagi anda yang masih memegang saham BBCA anda tidak perlu khawatir dulu, karena Danantara tidak mungkin bisa seenaknya mengambil saham kita.
Kami yakin untuk keputusan sebesar ini Presiden dan CEO Danantara pasti membutuhkan persetujuan dari Anggota DPR sebagai wakil rakyat.