imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Analogi Bandar vs Ritel FOMO


PT BANDA GORENG Tbk. — Kisah Gorengan Saham ala Warung Pinggir Jalan

Fase Akumulasi — “Persiapan Dapur Rahasia”
Bandar itu kayak penjual gorengan legendaris. Dia nggak langsung buka lapak, tapi pagi-pagi buta dia udah ke pasar. Beli tepung paling halus, minyak paling kinclong, pisang paling manis, dan tempe yang empuknya kayak bantal bayi.
*Di saham, ini momen bandar ngumpulin barang pelan-pelan. Harga naik tipis-tipis kayak minyak yang mulai dipanaskan, nggak sampai bikin tetangga nyadar.

Fase Meng-goreng — “Wanginya Nyebar ke Seluruh RT”
Begitu minyak panas, dia mulai goreng batch pertama. Cessss! — aromanya langsung menyebar, bikin orang yang lagi tidur siang kebangun.
*Di saham, candle mulai hijau tebal, volume besar masuk. Ritel mulai nengok: “Wah, kayaknya enak nih… beli ah!”

Fase Ritel FOMO — “Antrian Ngular”
Orang-orang datang bawa piring masing-masing, ada yang bawa baskom. Ada yang belum dapat gorengan, tapi udah posting di medsos: “Gorengan di sini juara! Wajib coba!”
*Di saham, inilah saat FOMO meledak. Semua orang ngejar, bahkan yang nggak ngerti rasanya ikut beli karena takut ketinggalan. Kadang harga bisa ARA cuma gara-gara heboh ini.

Fase Distribusi — “Gorengan Hampir Habis”
Bandar (penjual) udah tahu minyak mulai hitam, tepung tinggal sedikit. Dia cepet-cepet goreng sisa-sisanya sambil naikin harga: “Sekarang pisang gorengnya Rp10 ribu satu, ya!”
*Di saham, bandar mulai buang barang ke ritel yang masih semangat beli di pucuk.

Fase Post-Distribusi — “Wajan Kosong, Minyak Gosong”
Lapak sepi, orang yang telat datang cuma lihat wajan kosong sama minyak yang udah item. Mereka (ritel FOMO) cuma bisa nanya: “Kapan buka lagi, Bang?”
JAWABAN Bandar : "Sabar… tunggu minyaknya dingin dulu. Kalau langsung goreng lagi, nanti gosong semua. Lagian… bahan baru lagi belum saya beli lagi ke pasar, biar besok harganya bisa lebih ‘crispy’ lagi buat kamu beli di pucuk…"
*Di saham, ini fase harga udah turun, volume kering, ritel cuma bisa berharap suatu hari digoreng lagi.


Kalimat motivasi ala ritel FOMO :
- Beli di pucuk itu bukan kalah, tapi tanda Anda percaya gorengan masih bisa terbang sampai ke bulan.
- Beli gorengan di pucuk itu seperti cinta pertama — meskipun kadang bikin sakit, tapi selalu berkesan.
- Ritel sejati itu berani masuk di pucuk, karena mereka percaya bandar akan setia menggoreng sampai garing sempurna!
- Kalau rezeki nggak kemana, kalau nyangkut ya anggap investasi jangka panjang sambil nunggu musim panen gorengan berikutnya.


*Catatan saham gorengan bangkit untuk ritel FOMO yang kangen NYANGKUT = APESTOR.

tag : $IHSG $NTBK $KAQI

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy