$ASLC Insight!
Melihat sepinya GIIAS tahun ini & semakin panasnya persaingan dan price shock mobil listrik setelah BYD ngerilis Atto 1, gue rasa justru bisa jadi angin segar. Kalau penjualan mobil baru melambat, konsumen cenderung lari ke mobil bekas yang lebih terjangkau.
ASLC sekarang lagi di posisi yang lumayan seksi buat dilirik. Di 2024, revenue tembus Rp 876,6 miliar (naik +28% YoY), gross profit Rp 271,8 miliar, dan net profit Rp 50,3 miliar (melonjak hampir 2x dari 2023). Margin bersih juga naik ke 5,7% dari 3,9% tahun sebelumnya growth ini bukan sekadar angka di slide, tapi hasil eksekusi di lapangan dari dua mesin utama: JBA (wholesale/lelang) dan Caroline id (retail O2O).
JBA (Wholesale)
Pangsa pasar lelang mobil bekas di angka 40% bikin ASLC jadi raja di segmen wholesale. Volume lelang FY24 naik +25% YoY jadi 125 ribu unit, dan Q1 2025 masih tumbuh +4% YoY. Demand mobil bekas terdorong naiknya harga mobil baru dan pasokan dari leasing.
Caroline id (Retail)
FY24 jual 3.500 unit mobil (+14% YoY). Jumlah showroom per Mei 2025 udah 17 cabang dari Gading Serpong, Bekasi, Bandung, sampai Cibubur yang baru buka April. Ekspansi ini bikin brand makin dekat ke konsumen, naikin trust, dan nyedot traffic offline-online.
MotoGadai
Masih kontribusi kecil (<1%), tapi potensi gede. FlexiPay, InstantPay, dan QuickPay bisa jadi tambahan recurring income, apalagi kalau ekosistem Caroline & JBA makin solid.
Ekspansi Showroom like Flywheel Effect
Setiap cabang baru Caroline bukan cuma bikin volume naik, tapi juga ngedorong supply ke JBA dan MotoGadai. Ekosistem ini bikin siklus bisnisnya lebih tahan banting.
Margin Naik, Artinya Pricing Power
Gross margin Q1 2025 di 34,5% nunjukin mereka bisa jual dengan value lebih tinggi. Kalau ini konsisten, net profit bakal mantul di kuartal selanjutnya.
Risknya ya modal pasar kecil biasanya gampang goyang kalau ada sentimen jelek. Laba kuartalan sempat turun YoY, jadi eksekusi ekspansi harus flawless biar gak makan margin. Kompetisi retail mobil bekas (Carro, OLX Autos) juga bisa jadi tekanan.
Kalau Carro itu pemain regional yang dibesarin suntikan modal VC, ASLC adalah versi “local pride” yang udah listing, pelan tapi pasti lagi nge-build ekosistem mobil bekas yang mirip blueprint Carro deh, wholesale lewat JBA, retail omnichannel lewat https://cutt.ly/srGznF4w, sampai layanan finansial lewat MotoGadai. Bedanya, semua pertumbuhan ini udah kelihatan di laporan keuangan dg labanya, bukan cuma proyeksi di pitch deck.
See u on top, $ASSA $BIRD
dyor!
Cheers..!