imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$FUTR LK Q2 2025: Seni Mengganti Baju

Di pasar saham, cerita adalah barang dagangan. Dan cerita tentang perusahaan yang berubah total adalah salah satu yang paling laku. Ketika sebuah emiten dengan nama seperti agensi kreatif, PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk, mengubah namanya menjadi PT Futura Energy Global Tbk (FUTR) pada Februari 2025, artinya perusahaan ini sedang jualan cerita yang menarik. Kata "Energi" terdengar penting di zaman sekarang, sementara "Global" terdengar hebat dan besar. Pasar seringkali jatuh cinta pada cerita seperti ini. Tapi sebagai kita, investor ritel yang mencoba cari untung, perlu berhenti sejenak dan bertanya. Apakah kita sedang menyaksikan seekor ulat yang benar-benar menjadi kupu-kupu, atau hanya seekor ulat yang pandai menempelkan stiker sayap di punggungnya?

Cerita FUTR ini bukan seperti bisnis yang tumbuh pelan-pelan selama puluhan tahun. Ini lebih mirip drama perusahaan yang serba cepat. Perusahaan ini baru masuk bursa pada Maret 2023. Belum setahun, pada Desember 2024, ia membeli PT Hexa Putra Mekanikal (HPM), sebuah perusahaan jasa konstruksi dan perdagangan. Beberapa bulan kemudian, nama perusahaan pun diubah. Semua ini terjadi di bawah kendali seorang individu, Halim Suwandi. Melihat polanya, kita jadi bertanya-tanya. Apakah bisnis "kreatif" yang dulu itu hanya dipakai sebagai tiket masuk bursa saja? Dan rencana sebenarnya untuk jadi perusahaan "energi" sudah disiapkan dari awal? Ini bukan perubahan biasa. Ini seperti merombak total sebuah mobil di depan mata kita.

Laporan laba rugi pertengahan tahun 2025 ini seperti tipuan mata. Kalau dilihat dari satu sisi, kelihatannya ada masalah. Pendapatannya anjlok dari Rp 58,5 triliun menjadi hanya Rp 21,7 triliun. Tapi kalau dilihat dari sisi lain, kelihatannya sukses besar. Laba bersihnya naik tinggi dari Rp 1,07 triliun ke Rp 3,7 triliun. Sulap ini bisa terjadi karena margin laba kotornya besar sekali, sebab biaya modalnya turun lebih banyak dari penjualannya. Ini adalah bukti bahwa FUTR kini menjual barang atau jasa yang sama sekali berbeda, kemungkinan besar datangnya dari HPM, anak perusahaan yang baru dibeli. Ini bukan cerita tentang bisnis lama yang menjadi lebih efisien. Ini adalah cerita tentang menempelkan mesin baru ke sasis lama.

Di sinilah laporan arus kas jadi penting. Laba itu bisa jadi cuma angka di kertas, tapi uang kas itu nyata. Dan kenyataan di FUTR ini cukup keras. Walaupun kelihatan untung Rp 3,7 triliun, ternyata kegiatan usahanya malah "bakar uang" sampai Rp 15 triliun. Ini seperti punya warung yang laporannya untung besar karena baru jual tanah di belakang, tapi laci kasnya kosong buat belanja dan bayar pegawai. Untung tapi tidak ada uang kasnya, itu bahaya. Ini artinya, bisnis FUTR sekarang belum bisa hidup dari usahanya sendiri.

Jadi, dari mana uangnya untuk bertahan hidup dan bayar utang? Jawabannya bukan dari hasil jualan, tapi dari pemegang saham. Laporan keuangannya menunjukkan ada suntikan dana besar Rp 26,2 triliun dari penebusan waran. Inilah yang membuat FUTR kelihatan sehat, seperti dibantu napas buatan. Uang ini dipakai untuk membayar pinjaman jangka pendek dan membersihkan neraca. Di satu sisi, ini adalah sinyal kepercayaan dari pemegang saham. Namun di sisi lain, ini juga tanda bahwa perusahaan ini hidupnya bergantung pada uang dari pemegang saham, bukan dari kekuatan bisnisnya sendiri.

Kerumitan FUTR tidak hanya sampai di situ. Catatan keuangannya menunjukkan ada aliran dana antar perusahaan yang pemiliknya sama. Anak perusahaannya, HPM, pernah memberi pinjaman tanpa bunga ke perusahaan saudaranya seperti PT Hexa Prima Energy dan PT Hexa Inti Teknologi. Ini menunjukkan FUTR bukan perusahaan yang berdiri sendiri, tapi bagian dari sebuah jaringan keuangan internal yang rumit. Bagi kita investor biasa, jaringan seperti ini seringkali tidak jelas dan sulit dipahami, menambah satu lagi risiko yang perlu dipertimbangkan.

Pada akhirnya, nama "Futura" memang terasa cocok. Investor yang membeli FUTR bukan membeli karena kinerjanya di masa lalu atau kondisinya sekarang. Mereka membeli janji masa depan. Tugas kita adalah mencari tahu, apakah masa depan itu akan dibangun di atas bisnis yang benar-benar menghasilkan uang, atau hanya akan terus disangga oleh trik keuangan dan cerita yang hebat. Untuk saat ini, "energi" terbesar di Futura Energy Global tampaknya masih berada di ruang rapat direksi dan departemen keuangan, belum sepenuhnya terasa di lapangan.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Tag: $PTRO $ELSA

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy