@fidelisgalla gini bro jaman sekarang d dunia itu passive fund nilainya jauh d atas active.
nah selanjutnya untuk mengerti argument saya sarankan untuk msci global investable market indexes methodology, cukup chap 2.1 sampai 2.2.8 saja mengenai pembentukan equity universe.
nah kalau sudah baca ini, saya kasih tahu 1 fact menarik. jaman papa saya dimarket active masih merajai market, para active fund manager ini yg peduli PE, PBV, growth dan matrix2 fundamentalist lainnya. akan tetapi jaman berubah, terjadi passive boom mulai awal 2000 dan phasenya semakin cepat sejak 2008. apakah saat ini saham2 valuasi mahal langsung merajai index? tentu saja tidak. ketika itu perputaran uang d market dikuasai active, sehingga index juga secara otomatis mengikuti saham2 yg dimainkan oleh active.
menariknya ditahun 2010s awal setelah commodity cycle memuncak, mulai ada perbedaan pertumbuhan significant antara universe indo dan universe yg lebih besar. hal ini mengakibatkan penurunan bobot indonesia dalam index dari 3%an menjadi high 2%. disini mulai terjadi "perang" antara active asing yang dibantu local dan bpjstk (bpjstk sampai 2019) melawan outflow dari passive. porsi indonesia di index terus turun sampai low 2%
lalu apa yg terjadi? KESEIMBANGAN ini runtuh di TAHUN 2024. apa penyebabnya? growth dari big banks mulai memberikan lampu kuning. akibatnya active asing mulai melakukan SELL. Tekanan jual yg menurunkan harga saham big banks menyusutkan universe indonesia yang juga menyebabkan outflow juga dari passive. dan HAL INI menyebabkan domino effect berlanjut, ditambah jumlah constituent indo yang dikeluarkan MSCI dan to some extend FTSE.
jadi, menurut saya, aksi pump terhadap saham2 konglo yg akan dimasukan ke index; ini merupakan upaya penyelamatan ihsg. bayangkan yg mana lebih mudah, pump saham hingga masuk atau membuat perusahaan public dengan earning growth yg cukup hingga masuk MSCI. indonesia memerlukan kenaikan significant terhadap bobotnya di MSCI dan FTSE.
mengapa ini dapat menguntungkan saham2 lain seperti big banks? sekarang bobot indonesia sekitar 1.5% dengan alokasi untuk asset indo untjk semua fund2 yg mengikuti MSCI sekitar 100T. jika indonesia mampu menaikan bobot menjadi 2% saja, maka ada aliran 33T ke saham indonesia. 30%nya untuk $BBCA, 16%nya untuk $BBRI, 11%nya untuk $BMRI, 8%nya untuk tlkm, 5%nya untuk asii