Namanya market mayoritas mau cuan cepat, tapi ini sering berlawanan dengan proses ekspansi bisnis. Saat revenue tumbuh pun, pabrik baru tetap butuh penyesuaian biaya seperti izin, depresiasi, dan pembangunan. Biaya ini bisa menggerus laba, apalagi bagi perusahaan kecil yang tidak serapih konglomerasi dalam menjadwal tahapan kerja agar laba terlihat stabil, entah demi impresi ke investor atau supaya beban tidak menumpuk di satu periode.

Tugas investor memang sabar, tapi jangan sambil tidur. Bisnis yang jujur dan membeli aset produktif pun belum tentu berhasil menangkap peluang.

$INKP menambah pabrik untuk kapasitas di era pergeseran kertas industri ke kertas budaya.

$CMRY membangun wahana agar anak-anak menyimpan core memory susu.

$BLES membangun pabrik demi efisiensi, tetap jalan meski kehadang produk bata ringan ilegal dari China.

Timing bukan soal siapa paling cepat, tapi kapan masuknya masih masuk akal. Bisa di awal ekspansi, setelah hasil terlihat, atau tidak sama sekali jika harga sudah tidak bersahabat. Saat memantau progress, jaga revenue sambil cek beban per kuartal, mana yang sementara dan mana yang permanen. Bedakan capex dan opex, lihat margin kotor maupun operasi, dan pastikan sabar kita adalah sabar aktif yang memantau apakah ekspansi benar-benar mendekatkan bisnis ke profitabilitas.

Untuk hal teknis cara memantau, silakan salin tulisan ini lalu tanyakan di ChatGPT dan diskusikan supaya critical thinking tetap terlatih.