imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Dari Aspal ke Karbon

Di pasar saham yang ramai, selalu ada saja cerita baru yang menarik perhatian. Sekarang, giliran PT Xolare RCR Energy Tbk ($SOLA) yang jadi sorotan. Perusahaan yang belum lama masuk bursa ini tiba-tiba punya cerita hebat soal masa depan, yaitu kerjasama dengan Apolpo LLC dari Amerika. Katanya, mereka mau coba masuk ke bisnis penangkapan karbon atau CCUS. Tiba-tiba saja nama SOLA jadi dikaitkan dengan istilah keren seperti "solusi iklim", dan citranya langsung berubah.

Tapi, coba kita lupakan dulu cerita hebat itu dan lihat kenyataannya. Sebenarnya, bisnis utama SOLA itu sangat sederhana, bahkan urusannya dengan aspal. Pekerjaan utamanya jual beli aspal dan jasa terkait jalan. Jujur saja, ini bisnis yang tidak keren untuk diobrolkan di grup saham. Bisnis ini memang ada dan penting, tapi kelihatannya seperti bisnis zaman dulu. Anehnya, perusahaan aspal ini sekarang ngomongin teknologi canggih penangkapan karbon. Ceritanya lompat jauh sekali, dari aspal jalanan ke urusan langit. Pertanyaannya, apakah mereka loncat karena memang mampu, atau ini cuma angan-angan saja?

Kemudian muncullah Apolpo LLC, teman kerjanya dari Amerika. Katanya, mereka ini perusahaan ahli soal solusi iklim. Kerjasamanya khusus, jadi hanya SOLA yang akan menjadi wakil Apolpo untuk mengerjakan proyek CCUS di Indonesia. Istilah "kerjasama strategis" ini sering dipakai kalau dua pihak sebenarnya belum tahu pasti mau bikin apa. Buktinya, kerjaan mereka baru tahap awal sekali, cuma sebatas cari-cari info sumber polusi, lihat-lihat lokasi, dan ngobrol dengan pemerintah. Dengan kata lain, ini baru janji kerjasama, bukan kontrak proyek yang sudah pasti nilainya triliunan.

Sekarang kita bicara soal uang, karena di sinilah semua cerita diuji kenyataan. Teknologi CCUS itu sangat mahal, butuh modal besar, dan perlu riset lama sebelum untung. Waktu pertama kali jual saham (IPO) dulu, SOLA dapat uang sekitar 72 miliar Rupiah. Di rencana awalnya, uang itu jelas akan dipakai untuk mengembangkan bisnis aspal mereka, seperti beli mesin dan bangun pabrik. Tidak ada sama sekali rencana soal penangkapan karbon. Kerjasama ini seperti kejutan yang tidak ada di naskah. Pertanyaannya, apa cukup uang yang tadinya untuk bisnis aspal dipakai buat membiayai mimpi teknologi canggih yang biayanya jauh lebih besar?

Di sinilah menariknya, sekaligus bahayanya, sebuah cerita di pasar saham. Cerita soal CCUS ini sangat ampuh untuk membuat investor lupa melihat laporan keuangan perusahaan yang mungkin biasa saja. Cerita ini menawarkan sebuah harapan akan masa depan yang hebat.

Pada akhirnya, kerjasama SOLA ini mungkin memang sebuah langkah awal yang tulus dari mimpi besar mereka. Tapi bisa jadi ini cuma cerita pengisi waktu saja, dilempar agar sahamnya tetap ramai dibicarakan. Jadi investor bukan cuma beli saham perusahaan aspal, tapi juga ditawari janji masa depan. Bedanya tipis. Yang satu adalah bisnis nyata, yang satunya lagi baru sebatas omongan di atas kertas. Membedakan mana yang nyata dan mana yang cuma cerita adalah tugas paling sulit bagi seorang investor.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Tag: $INDY $PGEO @NursaArshaka

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy