Kalau tadi kita bahas soal definisi dan mekanisme rebalancingnya, sekarang kita coba ulas timeline di Tahun 2025 (catat dan ingat) yak...
Timeline Rebalancing MSCI 2025 & Dampaknya
1. Quarterly Review (Triwulanan Mei 2025)
Pengumuman: sekitar 13 Mei 2025
Efektif di pasar: mulai 2 Juni 2025
Tujuannya cuma untuk ngecek apa saham-saham dalam indeks masih memenuhi kriteria (liquidity, free float, dll). Di Asia khususnya, kadang ada penyesuaian minor, tapi dikit banget yang berubah di konteks Indonesia.
Efek ke saham Indo: Minim, karena gak banyak aksi ‘forced buy/sell’ yang terjadi.
---
2. QAUDI Review (Agustus 2025)
Pengumuman resmi: 7 Agustus 2025 (WIB sekitar pagi)
Efektif berlaku di pasar: setelah penutupan perdagangan 26 Agustus 2025, berlaku 27 Agustus 2025
Di review ini ada beberapa perubahan penting:
Masuk indeks Global Standard:
$CUAN (Petrindo Jaya Kreasi)
$DSSA (Dian Swastatika Sentosa)
Keluar dari Global Standard:
ADRO (Alamtri Resources Indonesia)
Di MSCI Small-Cap:
Masuk: $AADI, ADRO (dari Global), KPIG, PTRO, RATU, TAPG
Keluar: MBMA, PNLF
---
3. Dampaknya di Pasar (Sekitar 7–8 Agustus)
Saham yang masuk MSCI (CUAN, DSSA): biasnya harganya langsung naik karena “dipaksa dibeli” oleh dana asing yang tracking MSCI.
Saham yang keluar (ADRO Global): biasanya jadi turun duluan karena dana asing kudu cabut dari posisi mereka di Global Standard.
IHSG bisa terpengaruh sedikit, terutama saham-saham yang berat bobotnya disesuaikan—analisis bilang volatilitas di beberapa saham bisa naik karena capital flow berubah cepat.
---
Simplenya begini :
Rebalancing MSCI itu kayak jadwal rapihin daftar anggota yang keren, dan efeknya biasanya langsung ke kantong investor—apalagi kalau saham kamu masuk daftar elegan atau malah dikeluarin, pasar pasti bereaksi cepat.