imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

“Anak Konglomerat, Pedagang Rumput Laut, dan Bursa Saham”

Oleh: Kisah dari Negeri Fafadudu

1. Bukan Pewaris Saham

Namanya Jorji Moelson.

Ayahnya, Moel Jon Oh, adalah tokoh paling berpengaruh di negeri kepulauan Fafadudu , doi seorang konglomerat yang mengendalikan 80% saham sektor energi, logistik, hingga tambang Dendenium.
Ia juga merangkap sebagai Kepala Negeri, hasil dari kongsi politik-bisnis selama dua dekade.

Tapi Jorji…
Berbeda.

“Aku nggak tertarik portofolio, nggak demen grafik saham naik turun. Aku cuma suka goreng rumput laut.”

Dan benar tooo

Setiap pagi, saat investor berlomba memantau bursa buka, Jorji malah berkeliling dermaga, menjajakan rumput laut goreng, dibungkus daun pisang bertuliskan:

“Crispy Tanpa Manipulasi Grafik boss


2. Keringat Lebih Bernilai dari Saham

Moel Jon Oh jengkel.
“Anakku satu-satunya, masa depan holding keluarga, malah sibuk jualan makanan pinggir pelabuhan?!”

Tapi Jorji menjawab tenang:

“Bapak main saham pakai info dalam, aku main dagang pakai hati lapangan.”
“Aku nggak percaya pada angka yang bisa diatur. Tapi aku percaya pada rasa.”

Sementara para konglomerat Fafadudu sibuk memperdagangkan emiten tambang, Jorji menyusun rantai pasok rumput laut: dari nelayan kecil, pengering rumput, penggoreng, hingga reseller remaja desa.


3. Saat Pasar Jatuh dan Rakyat Marah

Tahun kelima pemerintahan Moel Jon Oh.
Pasar saham Fafadudu kolaps, karena skandal insider trading dan proyek fiktif yang disokong politik.

Rakyat meradang. Uang rakyat lenyap. Investor ritel bangkrut.
Bursa menjadi ladang para bandar.

Gerakan “Saham untuk Rakyat, Bukan Kongsi” muncul di seluruh negeri.
Dan satu nama yang disorakkan publik sebagai alternatif pemimpin:
Jorji Moelson.


4. Dari Penjual ke Pemimpin Pasar

Awalnya, Jorji menolak.

“Aku cuma penjual rumput laut, bukan pemegang kekuasaan.”

Tapi nelayan tua menggenggam tangannya dan berkata:

“Karena kamu pernah rugi, karena kamu nggak silau cuan, kami percaya kamu nggak akan jadi serigala baru.”

Akhirnya, Jorji maju sebagai Kepala Otoritas Pasar Rakyat, semacam lembaga pengawas bursa independen, tanpa kongsi.

Ia menolak gaji besar, menolak jet pribadi.
Sebagai gantinya, ia membuka “Warung Bursa” di pasar-pasar tradisional, mengedukasi rakyat soal saham sehat.


5. Fafadudu Baru: Bursa yang Adil

Setahun setelah Jorji memimpin:
• Transparansi meningkat.
• Bandar diadili.
• Dividen rakyat meningkat.
• Perusahaan yang hanya menjual mimpi tanpa fundamental mulai ditinggalkan.

Dan tiap Jumat, di depan kantor bursa, Jorji masih berdiri menjajakan “Rumput Laut Goreng Anti Rungkad.”

“Karena pasar sehat, dimulai dari kejujuran kecil.”

Moel Jon Oh kini pensiun, tinggal di pulau pribadi bersama grafik saham-saham lamanya.
Ia menatap berita dari Den Den Mushi.

“Anakku gagal jadi pengendali holding, tapi dia berhasil jadi pengendali kepercayaan.”

Kisah imajiner, kesamaan nama dan tempat hanya kebetulan

“Bukan siapa yang kamu warisi, tapi apa yang kamu perjuangkan.”

$ITMG $CUAN $AADI

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy