$PACK

Selangkah demi selangkah menuju RI dari saham backdoornya CNGR, melihat update terbaru dari emiten tersebut saya sampaikan laporan keuangan 2Q25 salah satu indikator yang dapat dicatut bahwa pelaksanaan RI memang sudah dipersiapkan dengan matang. Jika melihat laporan BKPM pun realisasi investasi terbesar untuk kategori PMA berada di Provinsi Sulteng (Gambar 1), memang banyak sih pemain nikel disana bukan hanya PACK tapi juga BUMN dan pasukan pak Soerya, tapi gelutan pak Deng juga masuk banyak. Bahkan laporan GDP Q2 2025 Indonesia tercinta pun disampaikan kenaikan PMTB (investasi) menjadi penyokong GDP Q2 kita, bukan main jumlahnya naik lumayan signifikan 6,99%.

Menilik lebih dalam realisasi investasi tersebut, nikel menjadi utama dalam ekspansi di Indonesia (Gambar 2) disusul dengan tembaga (salah satu indikator pembangunan) yang digadang sebagai bahan baku dengan tingkat konduktivitas listrik terbaik kedua setelah perak yaitu 5,7 x 10^7 Mho/m (ohm). Artinya nikel dan tembaga memang punya leverage satu sama lain.

PACK telah menyampaikan FS 2Q25 yang telah diaudit (Gambar 3), artinya akan ada aksi korporasi yang mendebarkan (deg-degan bikin ga sabar). Untuk perhitungannya saya sudah sampaikan lama di postingan sebelum2nya. Nah sekarang kita telaah isi FS tersebut, tergambar bahwa 5 (lima) anak usaha yang telah didirikan telah beroperasi PT Awal Kemuliaan Indonesia sebagai salesnya, sedangkan 4 (empat) anak usaha lainnya belum beroperasi di sektor tambangnya (Gambar 4). Pertanda apa? Saya meyakini tambangnya akan diinject di RI nanti, tapi masa iya tambang doang? Kita lanjut dulu yaah.

Secara pendapatan sudah tergambar bahwa nikel menjadi pendapatan satu-satunya dari PACK (Gambar 5), artinya keseriusan memang ada. Penjualan tersebut dilakukan kepada PT Nadesico Nickel Industry (PT NNI) tergambar dari CALK piutang usaha, dimana PT NNI ini sebenarnya masih dalam satu grup CNGR, PT NNI ini memiliki smelter pengolahan dengan produk nickel matte dan ferronickel. Pihak bea cukai morowali juga telah mengikuti acara ekspor ferronickel hasil dari smelter PT NNI sebanyak 6.900 ton ferronickel dengan nilai ekspor USD 8 juta dikirim dari Pelabuhan Kolonodale, Morowali Utara, menuju ke Pelabuhan Yangjiang, Tiongkok.

Dalam CALK piutang tersebut, PT NNI masuk ke dalam pihak ketiga karena memang belum terafiliasi, tapi secara bisnis saling berkaitan sehingga potensi sekali PT NNI akan diinbrengkan ke PACK, artinya valuasi penjualan tersebut sekitar Rp130 miliar bisa dijadikan bahan perhitungan valuasi PACK ke depannya dan ini di luar dari tambang-tambangnya.

Sebelumnya pada akhir Juni 2025, RUPSLB dilaksanakan untuk melakukan divestasi bisnis kemasan plastik yang akan dijual dan telah dilaksanakan perhitungan aset melalui KJPP. Dalam FS 2Q25 PACK juga telah tergambar bahwa cost dari administrasi sudah kosong melompong (Gambar 6), tidak ada beban gaji tunjangan, amortisasi, utilitas, transport ekspedisi, dll. Semua sudah dirapihkan dan siap mengawali kemuliaan indonesia😊

Intinya sabar membawa berkah, selamat menikmati, intinya persiapkan cash anda untuk pelaksanaan RI, kita kawal bersama dan cuan bersama sembari mendukung hilirisasi Indonesia dan program pemerintah yang tentunya tidak mudah implementasinya.