$NINE

PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) menegaskan proses akuisisi saham oleh Poh Holding Pte Ltd terus berjalan. Terbaru, Poh membeli 11,59% atau 250 juta lembar saham milik Heddy Kandou senilai Rp4,75 miliar, setara Rp19 per lembar saham pada Rabu, 23 Juli 2025.

Dengan pembelian ini, kepemilikan Poh Holding naik dari 5,1% menjadi 16,71% atau 360 juta lembar saham. Hal ini disampaikan langsung oleh Komisaris UtamaNINE, Noprian Fadli, pada Jumat, 25 Juli 2025 di Jakarta.

“Jadi, Poh telah memiliki 16,71% atau 360 juta lembar saham NINE per Rabu, 23 Juli 2025 dari kepemilikan 5,1% atau 110 juta lembar saham NINE pada 31 Mei 2025,” kata Noprian.

Ia menyebut pembelian saham ini menjadi bukti keseriusan Poh Holding dalam proses akuisisi. “Dengan masuknya Poh mempertegas proses akuisisi terhadap saham NINE,” ujarnya.

Meski begitu, masih ada keraguan dari sebagian pelaku pasar soal komitmen Poh. Sebab, Advance Opportunities Fund (AOF) yang semula ditunjuk sebagai standby buyer saat right issue, justru terus melepas sahamnya.

Pada 14 April 2025, AOF menjual 13 juta lembar saham seharga Rp146 per lembar. Kepemilikan mereka turun menjadi 15,74% atau 339,57 juta lembar. Keesokan harinya, AOF kembali melepas 20,5 juta lembar saham seharga Rp141 per lembar, sehingga sisa kepemilikannya tinggal 14,79% atau 319,07 juta lembar.

Direksi AOF, Tan Choon Wee, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 16 April 2025, menjelaskan alasan penjualan tersebut. “Penjualan dilakukan untuk pengelolaan aktif portofolio,” ujarnya.

Terkait aksi jual AOF, Noprian Fadli mengaku tidak mengetahui alasannya. “Jual terus itu urusan dia (AOF),” kata dia. Ia menegaskan hanya fokus pada kebijakan Poh Holding. “Empat sampai lima bulan saya mengikuti penjualan saham NINE, tapi saya nggak tahu apa yang dilakukan, saya cenderung nggak mau tahu,” ucapnya.

Noprian juga membantah spekulasi pelepasan saham AOF sengaja dilakukan untuk menekan harga saham di pasar sebelum akuisisi dilakukan Poh. “Keputusan jual-beli adalah AOF, tidak ada perintah membeli dan menjual dari Poh. Penjualan saham NINE oleh AOF juga tidak bertujuan menjaga stabilitas harga saham Techno9 Indonesia di pasar modal,” tegasnya.

Rencana akuisisi tetap berjalan. Poh Holding berencana membeli lagi 27,94% atau 602,66 juta lembar saham NINE dari Heddy Kandou. Dari total 39,53% saham yang dimiliki Heddy, Poh juga akan melanjutkan akuisisi 25,35% saham lainnya dari investor ritel. Target kepemilikan yang ingin dicapai adalah 70%.

Terkait right issue, Noprian menyebut akan dilakukan setelah akuisisi rampung pada September atau Oktober 2025. Jika berjalan sesuai rencana, right issue akan digelar pada Maret 2026.

“Selesai proses akuisisi akan dilakukan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) untuk penggantian Board of Director/BoD dan Board of Commissary/BoC,” ucapnya.

Siapa yang akan menjadi standby buyer untuk right issue nanti masih fleksibel. Tidak harus AOF. Poh bisa menunjuk pihak lain atau mengambil alih sepenuhnya. “Hal ini akan sesuai kebutuhan Poh saja, kalau Poh nanya apakah AOF sanggup sebagai standby buyer, maka jalan. Kalau nggak sanggup sepenuhnya, bisa jalan separuh-separuh jalan,” ujarnya.


AOF sebelumnya memang berperan dalam memberikan bridging loan untuk mendanai akuisisi dan right issue NINE. Namun, menurut Noprian, aksi jual AOF tidak diatur dalam perjanjian. “Jual saham NINE oleh AOF tidak diatur dalam CSPA (Conditional Share Purchase Agreement), bridging loan agreement mengatakan saham sebagai jaminan,” tegasnya.

Sumber: https://cutt.ly/brDSo5Ei


Disclaimer: Bukan ajakan Beli dan Jual🙏🏻


tag
$PANI $PACK

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy