Secara mengejutkan data GDP Indonesia kuartal II/2025 naik 5,12% secara yoy di atas ekspektasi 4,8%. Jadi, apakah pasar saham siap naik?
Jawabannya belum, secara konsumsi rumah tangga masih stagnan. Makanya, kinerja kuartal II/2025 emiten-emiten consumer goods jeblok banget.
Termasuk $ICBP , meski laba bersih naik tinggi, tapi core bisnisnya turun. Laba bersih ICBP dibentuk dari penurunan kerugian selisih kurs yang sangat signifikan.
Lalu, apa yang bikin ekonomi Indonesia meroket? ada indikasi dari kenaikan aktivitas ekspor yang dikebut agar tidak terkena tarif dari Trump. Sehingga surplus perdagangan Indonesia pun menggunung.
Namun, ini sifatnya masih sementara karena aktivitas ekspor bisa lesu setelah tarif trump berlaku.
Kalau begitu, apakah saham consumer goods tidak menarik? jawabannya ya belum tentu. Kami ulas detail prospek saham consumer goods di sini: https://cutt.ly/CrDUdNuK
$CMRY $ACES