Pada perdagangan hari ini, IHSG berhasil mencatat kenaikan sebesar 53,43 poin atau setara 0,71%, ditutup di level 7.537,77. Kenaikan ini menunjukkan adanya sentimen positif yang kembali masuk setelah koreksi tajam pada akhir Juli. IHSG sempat menyentuh titik terendah harian di 7.523,62 sebelum akhirnya menguat hingga menyentuh 7.579,61 sebagai titik tertinggi hari ini. Aksi beli terlihat dominan di sesi pagi hingga menjelang makan siang. Namun, tekanan jual sempat muncul kembali di sesi kedua, walau tidak cukup kuat untuk membalik arah indeks. Investor cenderung memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk melakukan akumulasi kembali. Kenaikan hari ini juga ditopang oleh sektor perbankan dan konsumer. Secara teknikal, IHSG mencoba kembali ke atas area psikologis 7.550 dalam waktu dekat.
Sentimen pasar hari ini terpengaruh oleh optimisme dari rilis data manufaktur global serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter di negara maju. Di dalam negeri, investor juga menanti rilis data inflasi Indonesia dan kinerja emiten di kuartal II. Aksi beli investor asing cukup aktif hari ini, menjadi sinyal positif untuk sentimen jangka pendek. Saham-saham seperti BBCA, BBRI, dan ASII menjadi penopang utama penguatan indeks. Sementara sektor teknologi dan properti juga mulai menunjukkan tanda-tanda reversal. Volume perdagangan yang meningkat dibanding hari sebelumnya juga mengindikasikan partisipasi pasar mulai pulih. Meskipun demikian, volatilitas masih mungkin terjadi mengingat banyaknya agenda ekonomi minggu ini. Fokus pasar tetap tertuju pada hasil FOMC dan arah suku bunga global.
Secara keseluruhan, kenaikan IHSG hari ini bisa menjadi awal dari fase konsolidasi sehat setelah penurunan tajam kemarin. Jika mampu bertahan di atas 7.500 dalam beberapa hari ke depan, peluang untuk kembali ke tren naik akan terbuka. Namun, trader disarankan tetap waspada terhadap false breakout atau profit taking mendadak. Untuk jangka pendek, strategi swing trade di saham-saham sektor defensif dan sektor yang rilis kinerja bagus bisa dimaksimalkan. Investor jangka menengah tetap disarankan untuk melakukan akumulasi bertahap di saham-saham big cap. Area support kuat berada di 7.480 sementara resistance terdekat di 7.600. Dengan dukungan sentimen global dan domestik yang cukup stabil, pasar masih berpotensi melanjutkan penguatan. Tetap disiplin dalam money management di tengah ketidakpastian makroekonomi.
Pada pekan kedua Juli 2025, Pelajar Trading Private mencatat kinerja yang konsisten dan menguntungkan. Total 22 saham direkomendasikan, menghasilkan 9 posisi take profit, 12 saham masih dalam kondisi hold, dan hanya 1 yang terkena stoploss. Winrate mencapai 95,45%, sementara total profit mingguan mencapai 111,71%. Saham ASPI mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 28,71%, disusul oleh MPOW yang menguat 16,66%. Di sisi lain, IHSG juga menguat sebesar 2,46%, mencerminkan perbaikan sentimen pasar. Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan sistematis, disiplin, dan berbasis analisis masih menjadi kunci utama dalam menghasilkan profit yang stabil dan berkelanjutan.
$MINA$IKAN$TOBA