đ Poultry 2Q25: Tertekan Harga Broiler dan DOC
Japfa Comfeed Indonesia ($JPFA), Charoen Pokphand Indonesia ($CPIN), dan Malindo Feedmill ($MAIN) mencatatkan kinerja yang tertekan selama 2Q25, seiring penurunan tajam harga ayam broiler dan DOC di tengah permintaan yang belum pulih. JPFA menjadi yang paling unggul pada kuartal ini, sementara CPIN dan MAIN mengalami koreksi signifikan, bahkan mencatatkan kerugian operasional di beberapa lini. Hasil ini sejalan dengan outlook kami sebelumnya, bahwa ketiadaan musim festive (Lebaran) dan efek historis bulan Suro berpotensi menekan harga unggas.
JPFA: Laba bersih turun pada 2Q25 (-18% QoQ, -32% YoY), sehingga selama 1H25 turun -16% YoY dan di bawah ekspektasi (43%/40% dari estimasi 2025F Stockbit/Konsensus).
CPIN: Laba bersih anjlok pada 2Q25 (-76% QoQ, -66% YoY), membuat realisasi selama 1H25 tumbuh +7% YoY dan di bawah ekspektasi (42%/45% dari estimasi 2025F Stockbit/Konsensus).
MAIN: Mencatatkan kerugian kuartalan pertama sejak 1Q23 dan penurunan laba bersih -91% YoY pada 1H25.
Berikut beberapa key highlights kinerja 2Q25 ketiga emiten:
Segmen âBroilerâ: Hanya JPFA yang Masih Untung
JPFA mencatatkan laba usaha di segmen âBroilerâ sebesar 292 miliar rupiah pada 2Q25 (+14% QoQ), meski harga broiler anjlok ke level 16.326 rupiah per kg (-15% QoQ). Sementara itu, CPIN â yang secara historis paling kuat â justru mencatatkan rugi usaha 130 miliar rupiah, sedangkan MAIN mencatat rugi 77 miliar rupiah.
Segmen âDOCâ Melemah Serempak
Harga DOC jatuh ke level 4.196 rupiah per ekor (-24% QoQ), menyebabkan ketiga emiten mencatatkan rugi usaha di segmen ini pada 2Q25. JPFA masih yang paling resilient dengan rugi 13 miliar rupiah, diikuti oleh MAIN dengan rugi 45 miliar rupiah, sementara CPIN mengalami rugi terdalam sebesar 197 miliar rupiah.
Tekanan Menyebar ke Segmen âProcessed Chickenâ
Segmen âProcessed Chickenâ ikut tertekan. Meski JPFA dan MAIN mencatat pertumbuhan pendapatan secara tahunan pada 2Q25, laba usaha JPFA melemah ke level 79 miliar rupiah (-36% YoY) dan MAIN kembali rugi 12 miliar rupiah (vs. 2Q24: rugi 14 miliar rupiah). Sementara itu, CPIN mencatat penurunan pendapatan -17% QoQ dan laba usaha turun drastis ke 46 miliar rupiah, setelah sempat mencetak laba 331 miliar rupiah pada 1Q25.
đKey Takeaway
Dengan tren harga unggas yang belum pulih signifikan di tengah permintaan yang masih cenderung lemah, kami menilai bahwa dibutuhkan akselerasi belanja pemerintah untuk mendorong permintaan dan pemulihan harga lanjutan pada 2H25. Dalam jangka menengahâpanjang, implementasi program Makan Bergizi Gratis berpotensi meningkatkan permintaan secara struktural, jika melibatkan produk ayam sebagai bagian dari program tersebut.
Sejak rilis kinerja CPIN dan JPFA pada Kamis (31/7) sore, harga saham JPFA naik +5,31% dan CPIN turun -3,25% pada Jumat (1/8). Adapun MAIN â yang merilis kinerja pada Kamis (31/7) pagi â telah mengalami penurunan harga saham sebesar -8,8% hingga Jumat (1/8). Outperformance harga saham JPFA dapat diatribusikan pada kinerjanya yang relatif paling resilient dibandingkan peers. MAIN sendiri akan mengadakan earnings call pada Jumat (8/8) pagi.
Stockbit Snips 1 Agustus 2025
https://cutt.ly/ZrSZO3Gi