๐ RUGI Bersih Rp1,07 Miliar
Dibandingkan Juni 2024, yang mencatat laba bersih Rp3,72 miliar.
---
๐ PENYEBAB KERUGIAN (Secara Rinci)
1. Penurunan Laba Usaha
2025: Rp2,99 miliar
2024: Rp6,43 miliar
๐ Turun sekitar 53%
โก๏ธ Ini disebabkan oleh:
Kenaikan beban umum dan administrasi:
2025: Rp11,66 miliar
2024: Rp10,43 miliar
Naik Rp1,22 miliar (12%)
Laba kotor turun:
Meskipun pendapatan meningkat, margin laba kotor menurun:
Pendapatan naik 22% โ Rp105,67 miliar (2025) vs Rp86,93 miliar (2024)
Tapi beban pokok pendapatan naik lebih tajam:
Rp91,02 miliar (2025) vs Rp70,06 miliar (2024) โ Naik 30%
> Artinya: perusahaan butuh biaya lebih besar untuk menghasilkan pendapatan, menekan profitabilitas.
---
2. Beban Lain-lain Naik Tajam
2025: Rp(3,83 miliar)
2024: Rp(1,65 miliar)
๐ Naik dua kali lipat kerugiannya
Kemungkinan ini berasal dari:
Beban bunga pinjaman konsumen dan bank yang membengkak
Rugi selisih kurs atau rugi dari aset tetap yang dijual
---
3. Dividen Dibayarkan
Rp279 juta dibayarkan sebagai dividen, walaupun kondisi rugi. Ini mengurangi saldo laba.
---
๐ FAKTOR POSITIF (yang tetap bagus):
โ
Pendapatan Naik
Dari Rp86,9 miliar (2024) โ Rp105,6 miliar (2025)
โ
Kenaikan Aset Tetap
Aset tetap naik dari Rp141,1 miliar โ Rp159,9 miliar, kemungkinan karena investasi armada/logistik
โ
Arus Kas Operasi Masih Positif
Rp9,04 miliar arus kas dari aktivitas operasi (meskipun lebih rendah dari 2024)
---
๐ SIMPULAN:
Perusahaan tidak rugi karena pendapatan turun, tapi karena efisiensi menurun:
Beban pokok naik lebih tajam daripada pendapatan (biaya logistik meningkat)
Beban administrasi dan beban lain-lain (seperti bunga dan kemungkinan rugi penjualan aset) turut menekan kinerja
$LAJU