$PBSA Insight!
🏗️ PBSA: Kontraktor Sunyi Tapi Berisi, Duit Aman, Proyek Jalan, Dividen Gacor!
Di saat dunia konstruksi lagi rawan gonjang-ganjing dari proyek molor sampai utang numpuk PBSA malah kelihatan kayak the calmest kid in the room. Gak suka teriak, gak terlalu banyak gaya, tapi begitu buka laporan keuangan dan Pubex-nya, kelihatan jelas kalau ini perusahaan yang dibangun buat jalan jauh.
🚀 Kinerja H1 2025, Dua Kali Lipat Beneran, Bukan Clickbait!
Semester pertama 2025 jadi momen PBSA buat unjuk gigi. Pendapatan mereka nembus Rp707,3 miliar, alias naik 121% YoY dari sebelumnya Rp320 miliaran. Laba bersih juga gas pol naik 115% jadi Rp96,7 miliar. Gak cuma gede di atas, tapi margin net-nya 13,7%, artinya mereka tetap efisien meskipun proyek makin banyak.
Yang bikin makin solid tu target laba tahunan Rp202 miliar udah kejar 48% di 6 bulan pertama. Manajemen sendiri bilang confident bisa tembus dan kalau liat tren sekarang, rasanya bukan cuma omong kosong.
💰 Struktur Duitnya Rapih, Kayak Anak Akuntansi Cumlaude!
Di dunia kontraktor, punya kas gede dan utang kecil itu kombinasi langka. Tapi PBSA bener-bener punya:
• Kas & setara kas: Rp272,6 M
• Total utang berbunga? Cuma Rp6,5 M
• DER? Super rendah: 0,09x
• Arus kas operasional: +Rp192,6 M (sebelumnya -Rp24 M)
Intinya? Perusahaan ini bukan cuma untung di laporan, tapi cash-nya juga ngalir beneran. Gak banyak emiten yang bisa ngejaga cashflow tetap positif sambil grow revenue dua kali lipat.
📦 Project Mereka Gak Main-Main!
PBSA bukan tipe kontraktor yang bangun ruko pinggir jalan atau proyek recehan. Mereka main di proyek industrial kelas berat, dan klien-nya bukan sembarangan:
• Jetty & Oleochemical Plant Marunda – USD130 juta
• Lampung Jetty & Tank Farm – USD110 juta
• Oleochemical Complex Dumai – USD93 juta
• Tambah proyek untuk Unilever, Smartfren Tower, sampe Bali United
Jenis proyek kayak gini tuh teknis banget, margin-nya tebel, dan biasanya repeat order tinggi. Jadi PBSA gak perlu sering cari klien baru, tinggal rawat hubungan yang udah ada.
🏢 Mulai Masuk Ke Recurring Income Game!
Gak berhenti di proyek doang, PBSA juga udah mikir jangka panjang. Mereka bikin anak usaha properti: PT Plaza Paramita Sejahtera. Gedung yang dimiliki sekarang disewain buat kantor-kantor. Jadi ke depan, bakal ada sumber income rutin yang gak tergantung proyek masuk terus.
Langkah ini nunjukin satu hal penting bahwa manajemen PBSA ngerti kalau dunia konstruksi itu naik-turun, jadi penting punya stabilizer berupa aset properti yang bisa nyumbang cashflow konsisten.
💸 Dividen Gede Tapi Tetep Waras!
PBSA juga tipikal perusahaan yang gak pelit sama investor. Tahun buku 2024, mereka bagi dividen Rp165 miliar (Rp55/saham). Dengan harga saham saat itu sekitar Rp370, dividend yield-nya nyaris 15% — yes, bukan clickbait ini tu.
Tapi yang paling keren? Mereka bagi segitu gede tapi cash-nya tetep tebel. Jadi bukan gaya-gayaan bagi dividen tapi boncos di neraca. Ini bukti manajemen paham cara jaga keseimbangan antara reward & growth.
📊 Valuasi Sekarang Masih Cakup OK!
• Harga saham kisaran Rp390–420
• EPS TTM: ±Rp64,5 → PER sekitar 6,3–6,7x
• BVPS: Rp236 → PBV: ~1,6x
Dengan struktur utang super ringan, cash tebal dan revenue naik dua kali lipat, valuasi kayak gini tuh masih underrated. Di saat banyak emiten lain PER-nya udah mayan, PBSA masih bisa dibilang value atau dividen stock rasa growth stock.
Kenapa begitu, karena dari sisi ROA tau ROE bahkan dividen sok mah diadu sama tetangga sebelah $TOTL atau $NRCA yg udah pada ngacir jauh wkwkwk.