Berikut analisis kelebihan dan kekurangan saham $ISEA
---
✅️ Kelebihan Saham ISEA
1. ✅️ Perbaikan Kinerja Laba Tahunan 📈
Laba bersih Annualised 2025: Rp2 T, naik dari 2024 (Rp349 M)
Q2 2025: Rp7 B, melonjak dari Q2 2024 (Rp2 B) dan Q2 2023 (Rp845 M)
→ Menunjukkan adanya recovery setelah kerugian besar di Q1.
2. ✅️ Valuasi Price to Sales dan PBV Rendah
P/S (TTM): 0.28 → sangat rendah, undervalued dibanding pendapatan. 📉
PBV: 0.69 → saham diperdagangkan di bawah nilai buku.
---
❌️ Kekurangan Saham ISEA
1. ❌️ PER Sangat Tinggi
PER TTM: 176.08, PER Annualised: 50.46
→ menandakan harga saham mahal dibanding labanya saat ini. 📈
Valuasi ini sangat tidak menarik bagi investor value.
2. ❌️ Arus Kas Negatif
Price to Cashflow & Free Cashflow: -1.32
Free Cashflow per Share: -67.57
→ artinya perusahaan membakar uang, tidak menghasilkan kas bersih operasional. 📉
3. ❌️ Kinerja Kuartalan Sangat Fluktuatif
Q1 2025 rugi: -Rp5 B
Q3 2024 rugi: Rp813 M, Q4 juga rugi Rp1 B
→ menunjukkan ketidakstabilan laba secara berkala. 📌
4. ❌️ Tidak Ada Dividen
Tidak ada dividend, payout, atau yield
→ kurang menarik untuk investor income. 📉
5. ❌️ Free Float Rendah: 20.86%
Artinya saham masih cukup terkonsentrasi, berpotensi rawan digerakkan oleh pemilik mayoritas. 📌
6. ❌️ Cash Per Share Sangat Rendah: 0.58
Menandakan cadangan kas tipis, cukup riskan dalam kondisi tekanan likuiditas. 📉
---
📌 Catatan Tambahan
Market Cap: Rp124 B → tergolong kecil, rawan volatilitas.
Revenue per Share cukup besar: Rp319.36, tapi belum mampu dikonversi ke laba atau arus kas yang baik.
---
🔎 Kesimpulan Sementara
ISEA adalah saham dengan valuasi P/S dan PBV rendah, tapi secara laba dan arus kas masih belum stabil dan lemah. PER yang sangat tinggi dan arus kas negatif menjadi risiko utama.
Cocok untuk investor yang sangat spekulatif dan percaya bahwa perusahaan bisa turnaround, namun tidak ideal untuk investor konservatif atau income-seeker.
> ⚠️ Rekomendasi: Watchlist saja dulu, tunggu konfirmasi tren laba dan arus kas yang lebih stabil.
ijin tagg $CPIN $ULTJ
