Ingin menanggapi postingan bro @teddyed sekaligus ngasi edukasi berharga
"Beli saham karena nama besar"
Yes, it does happen. It literally happened and it is still happening, right here, right now.
Kaga percaya? Coba kalian discuss ke user yang kalian rasa exposure ke pasar modalnya lebih minim dan lebih rendah literasi keuangannya dari pada kalian.
Tanyalah mengenai prospek satu saham yaitu $TLKM.
Tanya aja menurut kalian prospeknya gimana?
Kalo jawabannya seperti :
- ini market leader kan?
- ini si Indihome kan?
- saya pake produknya berarti ini company prospektif kan?
Berarti, mereka ga tau apa2 soal TLKM di luar kulitnya saja.
Fakta di industri keuangan, SEMUA ya, saya bilang semua, bukan sebagian besar, temen2 saya di institusi baik FM, analis, dapen, asuransi, maupun shareholder, sudah ngomel2 TLKM sejak lama. Brapa lama? Wah dari sebelom covid aja udah ngomel2.
Mengapa mereka ngomel2 TLKM?
1. Net income dari 2016 ke 2024 hanya growth 22% - growth net income TLKM cuma 2,5% per tahun!
2. Di periode yang sama, revenue hanya growth 29% - cuma 3,2% per tahun!
3. Harga saham jeblok dan setelah dividend di compound, return di bawah bonds. Dan bonds zero risk.
4. Tapi mau dijual, gak bole. Ada beberapa institusi yang saklek soal kebijakan investasi jadi big names harus always ada di porto.
Dan situasi ini, kemungkinan SANGAT KECIL akan berubah... Mengapa?
Karena dulu Peter Lynch pernah menjelaskan kalo KFC sudah growth sampe jadi market leader, untuk mempertahankan rate of growth nya, KFC harus jualan ke penghuni planet Mars.
Gimana caranya?
Oleh karena itu.
Belilah suatu company yang masi growing, bahkan hyper growth. Karena kalo semua orang sudah pake produknya di sana sudah tidak ada growth lagi. Sudah turun kasta jadi dividend stock.
Tapi jangan beli $WIFI.
Soalnya, kata grup sebelah : hati2 jangan dengerin omongan orang, hati2. Ga ada satu pun orang yang punya return 5.000% dalam 10 tahun dan sering pompom di @stockbit. Tidak ada orang seperti itu. Avg down saja. WIFI itu the next PANU 馃ぃ馃檹