imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Apakah ada Agama Baru yang Bernama Sound Horeg?

Diskusi hari ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Di negeri yang katanya penuh kearifan lokal dan toleransi tingkat dewa, lahirlah satu entitas sakral bernama sound horeg yang volumenya tidak hanya memecah keheningan tapi juga merobek kesabaran. Sound horeg bukan sekadar speaker jalanan, ia sudah menjadi keyakinan. Dalam benak para pelakunya, mungkin mereka berpikir kalau sound horeg bukanlah teknologi biasa. Mereka mungkin percaya bahwa sebelum manusia bisa bicara, subwoofer sudah lebih dulu mengaum. Sebelum roda ditemukan, amplifier sudah diputar di tengah padang. Bahkan sebelum dinosaurus belajar bertelur, umat terdahulu sudah menari remix Ojo Dibandingke di bawah langit purba. Dan kenapa dinosaurus punah? Bukan karena meteor. Karena sound horeg bosan. Brontosaurus tidak bisa nge-pargoy, jadi ya ditiadakan saja dari sejarah. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Para penganut sound horeg bukan cuma penggila pesta jalanan. Mereka sudah berada di level spiritual yang tidak bisa disentuh oleh hukum duniawi. Ketika MUI mengeluarkan fatwa haram, mereka tidak gentar. Bukan karena menolak syariat, tapi karena bisa jadi, mungkin saja mereka sudah punya agama sendiri sehingga tidak peduli sama fatwa MUI. Agama itu mungkin saja bernama sound horeg. Tuhan mereka mungkin adalah speaker 18 inch. Nabi mereka bisa saja adalah DJ lokal dengan playlist remix 300 BPM. Kiblat mereka mungkin menghadap ke panggung balai desa. Ibadah wajib mereka bisa jadi adalah membuat gendang telinga umat terguncang, membuat lansia tidak bisa tidur, dan membuat ambulans harus cari jalan alternatif karena karnaval sound menutup akses utama.

Sound horeg adalah bisnis. Dan seperti saham gorengan di pasar modal, semakin absurd semakin diminati. Semakin merugikan banyak pihak, semakin laku keras. Sound horeg menciptakan ekosistem ekonomi kecil yang hidup dari penderitaan warga sekitar. Makin kencang suara, makin banyak cilok terjual. Makin ramai kerumunan, makin banyak pop ice laku. Makin parah macet, makin tinggi engagement konten TikTok. Sama seperti saham gorengan, makin gila pergerakannya, makin banyak yang FOMO. Tidak peduli fundamentalnya nol, yang penting rame. Tidak peduli tetangga tidak bisa tidur, yang penting speaker nyala.

Saham gorengan naik bukan karena kinerja perusahaan, tapi karena narasi yang dibangun. Sound horeg pun naik pamornya bukan karena kualitas seni, tapi karena hype jalanan dan glorifikasi budaya. Dan sama seperti saham yang ujungnya menggulung investor ritel, sound horeg pun ujungnya menggulung hak warga atas ketenangan. Yang pertama kali main bisa untung. Yang terakhir masuk cuma bisa ngeluh. Warga desa jadi korban diam yang tidak pernah dimintai persetujuan. Sama seperti investor yang beli saham gorengan di pucuk karena percaya janji manis grup WhatsApp, lalu nyangkut tanpa exit plan.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Keduanya juga punya juru dakwah. Saham gorengan punya influencer saham yang menjanjikan kenaikan ratusan persen. Sound horeg punya MC kampung yang teriak nonstop sepanjang acara tanpa jeda napas. Saham gorengan punya bandarnya. Sound horeg punya pemilik truk sound yang jadi raja dadakan. Dan keduanya punya pola distribusi. Ketika semua sudah pada FOMO dan tidak ada yang bisa keluar, para pelaku utama mulai panen. Yang lain? Kena mental.

Sound horeg hadir di tengah desa dan kota kecil yang lemah kontrol sosialnya. Ia merebut ruang publik seperti saham gorengan merebut ruang nalar investor. Tidak ada analisa. Tidak ada izin. Tidak ada regulasi yang ditegakkan. Yang ada hanya dentuman bass dan ilusi cuan. Sama seperti saham yang harganya digoreng sampai langit tanpa dividen, tanpa laba, tanpa arah. Sound horeg pun digelar tanpa arah, tanpa batas waktu, dan tanpa batas volume. Satu-satunya indikator keberhasilan adalah seberapa banyak warga sekitar yang terganggu.

Dan ketika ada yang protes, responsnya sama. Kalau kamu protes saham gorengan, kamu dianggap tidak tahu momentum. Kalau kamu protes sound horeg, kamu dianggap anti budaya. Kalau kamu trauma karena rugi besar, atau trauma karena tidur diganggu remix semalaman, itu salah kamu. Salah kamu karena tidak kuat. Salah kamu karena tidak ikut joget. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Inilah realita kita. Negara yang membiarkan dua kebisingan berjalan tanpa pengawasan. Satu di jalanan. Satu di lantai bursa. Sama-sama ramai. Sama-sama bikin pusing. Sama-sama untungkan segelintir orang di atas kerugian kolektif. Selama masyarakat lebih mudah tergoda oleh suara keras daripada suara hati, dan selama aturan cuma berlaku untuk yang tidak punya speaker, maka sound horeg dan saham gorengan akan terus jadi simbol ekonomi kita. Ekonomi yang tidak dibangun dari produktivitas, tapi dari euforia, penderitaan, dan ilusi cepat kaya.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$GLVA $CDIA $BBRI

Read more...

1/6

testestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy