Mengapa Beli Saham Selot Selot?
Pertanyaan salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Hari ini ada salah satu user Stockbit tag saya di postingan user lain yang mempertanyakan tentang kenapa harus beli saham selot selot? Bukannya itu buang - buang waktu?
Saya sempat baca itu postingan. Baru baca komentar di situ, hanya bisa ketawa karena isinya penuh dengan gulat online. Pas malam ini ndak bisa tidur karena habis nonton timnas + minum Nescafe Classic + kopi Tongkat Ali Malaysia = asli gila ndak bisa tidur. Sudah jam 1 masih melek. Jangan minum kopi kalau nonton timnas. Untung aja Timnas menang. Kalau kalah, entah gimana. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Pengen ikutan komentar di postingan tentang kenapa harus beli saham selot selot, eh ternyata postingannya sudah dihapus. Entah siapa yang hapus, admin kah? Atau dihapus sendiri sama yang nulis karena udah gelut Online? Saya pun tidak tau.
Jadi kalau ada yang tanya kenapa harus beli saham selot selot? Jawabannya banyak banget alasannya. Tergantung perspektif dan situasi.
Kalau lagi kere, ya memang cuma bisa beli selot. Gaji anggap UMR. Mau memperbaiki hidup dengan bisnis sendiri, takut gagal. Mau jadi admin judol di Kamboja, takut ginjal hilang. Mau jadi anak angkat konglomerat, siapa yang mau angkat? Mau jadi suami atau istri anak orang kaya, emang mereka mau sama ritel kere? Bangun, oi. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Terpaksa lah pilihan hidup yang feasible dan safe ya, nabung saham selot selot. Gaji anggap aja 5 juta. 4 juta habis buat kebutuhan hidup. Sisa 1 juta buat apa? Daripada buat judol yang sudah pasti kalah, mending beli saham kan? Meskipun beli saham endingnya tetap nyangkut juga sih. ๐ฟ
Ini realita yang banyak orang enggan akui. Bukan karena nggak mau beli 1.000 lot kayak influencer TikTok, tapi karena memang isi rekening cuma cukup buat 1 lot. Kita bukan anti kaya, cuma saldo belum memungkinkan. Kita bukan anti cuan gede, cuma jalan kita mesti lewat selokan dulu sebelum sampai tol bebas hambatan.
Bagi orang yang terlahir kaya sejak lahir atau yang jadi admin judol di Thailand dengan gaji 3 miliar setahun, mungkin mereka tidak bisa relate sama struggle karyawan gaji UMR. You don't know what it feels from others' story till you feel it yourself.
Menabung selot selot tiap bulan itu butuh effort yang kuat loh. Harus delayed gratification. Yang suka merokok, terpaksa tunda merokok demi beli saham. Yang pengen healing dan staycation di OYO terpaksa tunda demi lembur biar bisa selot selot saham. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Yang biasanya checkout keranjang Shopee tengah malam, harus alihkan jari ke aplikasi sekuritas. Yang biasanya beli skin ML biar terlihat epic, harus rela keliatan cupu di game demi keliatan epik di portofolio. Karena kadang yang sabar bukan yang tidak mampu beli, tapi yang tahu mana yang harus diprioritaskan.
Dengan gaji 5 juta, cuma bisa nabung 1 juta per bulan di saham maka mau beli saham apa selot? Mau beli DCII, ITMG, DSSA, UNTR ndak cukup. Pengen beli $CDIA all in, bid war-nya gila, ndak tembus - tembus. Terpaksa deh beli saham lain yang reasonable. Saham dividend dengan harga kurang dari 10.000 per lembar biar pas dengan budget. Disiplin cicil sambil tetap kerja keras di dunia nyata. $BBCA? $BBRI? BTPS? BMRI? bebas aja. Terserah.
Dan ingat, yang penting bukan seberapa banyak kamu bisa beli, tapi seberapa konsisten kamu bisa bertahan. Karena market lebih menghargai kesabaran daripada euforia sesaat. Portofolio yang kokoh bukan dibangun dari satu tebasan, tapi dari cicilan kecil yang sabar dan konsisten. Gaya hidup boleh pas-pasan, tapi visi masa depan harus tetap tajam.
Harapannya nanti dividen dari saham setahun bisa lebih gede dari gaji setahun. Ketika masa itu tiba, mungkin sudah bisa pensiun dari kerjaan. Fokus ibadah dan beramal baik pada sesama.
Itu baru dari POV investor struggling.
Kalau mau pakai POV investor yang sudah established. Beli saham selot selot itu hanya buat iseng aja. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Anggap saja kamu punya duit 1 miliar. Budget buat beli 1 saham maksimal 100 juta. Kamu tinggal pilih saham yang bagi dividen dengan harga kurang dari 100 rupiah. Tiap tick bid pasang 10โ100 lot dari 100 rupiah sampai ARB. Kalau ada sisa duit, maka duit itu dipakai buat fast order selot selot haka. Tujuannya apa? Iseng aja, biar running trade penuh. ๐ฟ
Karena buat investor kakap, beli selot itu bukan survival, tapi stimulasi. Semacam game kecil buat mengisi waktu antara tender proyek dan round trip ke Singapura. Mereka nggak mikirin cuan dari capital gain 8 tick, mereka cuma pengen lihat orderbook rame dan portofolio hijau biar ada bahan senyum pas meeting. Sementara si UMR ngarep selotnya naik 5% buat bisa makan sushi murah pas gajian.
Sebenarnya ada POV yang lain lagi kenapa investor beli saham selot selot. Tapi nanti terlalu panjang kalau dijelaskan. Bisa - bisa nanti jadi satu buku. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Ada yang pakai teknik selot buat ngukur kekuatan bid offer. Ada yang tujuannya buat spread cost averaging. Ada juga yang beli selot buat ngetes sistem algo trading sendiri. Macam-macam. Dan kadang... ada yang beli selot cuma buat konten story Instagram, biar keliatan masih aktif di market meskipun portonya lagi merah darah.
Intinya adalah itu duit masing-masing, terserah mau diapain. Beli selot kek, beli 100 lot kek, beli 1.000 lot kek, bebas. Semua orang punya alasan dan tujuan masing-masing. Selama tidak melanggar hukum, why not?
Karena yang penting bukan seberapa besar lot yang kamu punya. Tapi seberapa besar tekad kamu buat tetap bertahan ketika orang lain menyerah. Seberapa sabar kamu nyicil, dan seberapa kuat kamu bertahan, walau cuma punya selot. Karena di dunia yang sering ngelucu ini, kadang yang receh justru yang paling konsisten bikin orang jadi pemenang.
Terakhir saya ambil kisah anak petani karet di Bengkayang, Kalimantan Barat. Namanya Phang Djoen Phen. Anak ini lahir dari keluarga biasa saja, jauh dari pusat kota, jauh dari kata privilege. Lulusnya cuma SMEA di Singkawang, bukan lulusan Ivy League atau S2 luar negeri pakai beasiswa negara. Tapi dia punya satu hal yang nggak bisa dibeli yaitu kemauan untuk bangkit. Merantau ke Jakarta, dia mulai dari bawah, jadi sopir angkot. Bukan manajer trainee di perusahaan multinasional. Bukan anak magang di startup unicorn yang tiap hari kerja di co-working space. Tapi sopir angkot yang tiap hari ketemu kemacetan, panas, dan suara klakson yang nyaring daripada masa depan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dia nabung. Buka usaha kecil kecilan. Kerja ikut orang. Naik level jadi manajer. Setelah manajer, lepas. Bikin perusahaan sendiri. Terjun ke bisnis. Terjun ke dunia saham. Kita tidak tahu pasti apakah dia dulu juga beli saham selot selot di awal awal, tapi yang jelas perusahaan yang dia bangun dari titik nol itu sekarang melantai di bursa. Dan fast forward, orang yang dulunya hidup seadanya itu sekarang jadi orang terkaya di Indonesia. Nama Indonesianya, Prajogo Pangestu.
Apa hubungannya dengan selot selot tadi? Nabung saham selot selot, buat sebagian orang mungkin kelihatan receh. Tapi semua hal besar itu selalu berawal dari yang kecil. Bahkan pohon terbesar pun tumbuh dari benih kecil yang harus sabar ditanam, disiram, dan dijaga. Proses itu tidak instan. Bahkan untuk orang sekelas Prajogo pun butuh puluhan tahun. Lalu kita yang baru nyicil beli saham 1 lot tiap bulan, baru dua bulan nyangkut, udah putus asa? Bandingin struggle kita sama orang yang dari Kalimantan jalan hidupnya harus muter dulu lewat Jakarta sebelum akhirnya masuk Forbes. Kalau mau besar, ya nikmati kecilnya dulu. Kalau nggak sanggup jalan pelan, jangan mimpi bisa lari kencang.
Masalahnya, hidup sekarang dikelilingi ilusi instan. Lihat TikTok, scrolling Instagram, feed kita isinya influencer saham yang tiap minggu ganti Lambo, hari ini di Jakarta, besok di Dubai, lusa brunch di London. Mereka kasih impression seakan akan semua orang bisa kaya dari saham hanya dalam waktu tiga bulan asal ikut signal mereka. Padahal kita nggak tahu mereka kaya dari mana. Saham? Sponsorship? Endorsean robot trading? MLM berkedok edukasi? Atau mungkin money laundering? Who knows. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Yang pasti, apa yang kita lihat di medsos itu seringkali sudah kena filter. Bukan cuma filter visual kayak tone putih glowing ala Suster Hong, tapi juga filter narasi. Cerita gagal di cut. Rugi 70% nggak disebar. Yang diangkat cuma saat portofolio hijau dan saldo rekening ada sembilan digit. Padahal realita di balik layar bisa sangat berbeda.
Kalau kita terlalu sering konsumsi konten seperti itu, lama lama mindset kita ikut rusak. Kita jadi malu beli saham selot selot. Kita jadi minder nyicil 1 lot per bulan. Kita jadi merasa gagal kalau belum bisa naik Alphard dan McLaren umur 25. Padahal kebenaran hidup tidak selalu viral. Yang sabar, yang konsisten, yang belajar pelan pelan, justru mereka yang bertahan lama.
Jadi kalau hari ini kamu cuma bisa beli saham selot selot, jangan minder. Itu proses. Kalau hari ini kamu masih nyicil saham satu lot, belum bisa average down karena gaji sudah habis buat cicilan dan sembako, itu bukan aib. Itu pondasi. Mungkin bukan kamu yang bakal nikmati hasil akhirnya, tapi anakmu. Atau cucumu. Atau masa depanmu yang nggak harus lagi jadi sopir angkot karena kamu dulu sempat percaya sama kekuatan kecil yang dikumpulkan terus menerus.
Karena jadi besar itu bukan soal seberapa cepat, tapi seberapa kuat kamu bertahan. Dan kadang, yang kelihatannya paling receh justru yang paling bernilai kalau kamu cukup sabar menunggunya tumbuh. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Nulis sudah jam 2 subuh. Jangan minum Nescafe Classic + Tongkat Ali + Nonton Timnas. Bad combo.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/5