Mengenang Kembali Kisah Salah Input Order $GGRM
Bayangkan salah input hari itu lalu keep hold sekarang harganya 9400.
Kisah salah input saham Gudang Garam (GGRM) pada 12 September 2019 adalah salah satu contoh nyata betapa rapuhnya pasar saham terhadap kesalahan manusia, dan betapa cepatnya euforia bisa membutakan logika investor. Ceritanya begini.
Pagi itu, saham GGRM dibuka normal di Rp69.500. Tidak ada berita fundamental, tidak ada pengumuman kinerja keuangan, tidak ada aksi korporasi. Tapi tiba-tiba, setelah jeda sesi pertama, harga GGRM melonjak tajam ke Rp74.550. Kenaikan sekitar 7% dalam hitungan menit tentu bikin panik, bingung, sekaligus FOMO para investor, terutama ritel. Grup WhatsApp rame, Twitter gaduh, semua bertanya-tanya, ada apa ini? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ternyata, nggak ada apa-apa.
Yang ada hanya satu hal, salah input. Diduga, pihak broker DH (kode broker untuk Sinarmas Sekuritas) memasukkan pesanan beli bukan 35.000 saham, tapi 35.000 lot (alias 3,5 juta saham). Jumlah yang masif untuk saham sekelas GGRM yang harga per lembarnya di atas Rp60 ribu. Karena pasar Indonesia pakai sistem harga kontinu, order jumbo ini langsung menyapu order book dan mendorong harga naik drastis dalam waktu singkat. Setelah itu, harga langsung turun lagi dan ditutup di bawah harga pembukaan, yaitu Rp68.025.
BEI mengonfirmasi tidak ada sanksi karena secara teknis tidak ada pelanggaran. Dana ada, MKBD cukup, artinya transaksi sah secara administratif. Tapi buat investor yang ikut beli di harga pucuk karena FOMO, ini jadi pelajaran pahit. Apalagi kalau mereka berharap ada sentimen positif lanjutan, padahal faktanya cuma typo trader. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Apa pelajaran pentingnya buat investor?
1. Pasar itu bukan selalu logis
Terkadang harga naik bukan karena fundamental atau sentimen, tapi bisa karena salah pencet, salah input, atau salah baca.
2. Jangan ikut-ikutan beli tanpa tahu alasannya
Kalau saham tiba-tiba naik tajam tanpa berita, jangan buru-buru FOMO. Tanya dulu, kenapa? Siapa yang beli? Ada berita apa?
3. Waspadai akal-akalan dan momentum palsu
Meski kasus ini murni salah input, ada juga kasus lain di mana pihak tertentu bisa sengaja menggiring harga dengan bid atau offer besar agar retail ikut loncat masuk.
4. Retail selalu terakhir tahu
Ketika retail ramai bahas di Twitter, pelaku utama biasanya sudah keluar duluan. Yang nyangkut ya seperti biasa, ritel.
5. Evaluasi strategi entry
Belajar pasang alert, jangan asal kejar breakout, dan gunakan data yang valid, bukan cuma rumor atau bisikan grup WA.
Kisah ini jadi pengingat bahwa di pasar modal, error sekecil apa pun bisa berdampak miliaran. Tapi bagi investor, kesalahan terbesar justru sering kali datang dari ikut-ikutan tanpa tahu apa-apa. Jadi, jangan cuma beli karena candlestick ijo atau volume naik. Bisa jadi itu cuma salah pencet, dan kamu yang bayar harganya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Itu naiknya saham $DCII dan $BMTR apakah salah input juga? 馃椏
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/6