Catatan Pribadi. Rabu, 23 Juli 2025.
Kata kunci: Industri Bauksit & Smelter
Ngomongin soal industri bauksit dengan hilirisasinya alias smelternya, mungkin hanya ada beberapa emiten perusahaan tbk yang bersinggungan langsung.
$ANTM proxy pemerintah.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) melalui tambang bauksit Tayan di Kalimantan Barat. Yang dikelola oleh Unit Bisnis Pertambangan Bauksit Kalimantan Barat (UBP Bauksit Kalimantan Barat).
ANTM bersama PT INALUM punya proyek smelter bauksit. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) beberapa waktu lalu mengungkap Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 yang merupakan kolaborasi dengan Antam di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, akan mulai beroperasi penuh pada awal 2025.
Smelter ini diklaim dapat memproduksi 1 jula ton alumina ini dibutuhkan bahan baku 3,3 juta ton bauksit per tahun.
Industri Smelter Aluminium (bauksit) di Mempawah, Kalimantan Barat. Nilai investasi Rp 60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 14.700 tenaga kerja.
Lalu, ada PT Cita Mineral Investindo Tbk ($CITA), bagian dari Harita Grup memiliki tambang bauksit di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Tambang ini dikelola oleh dua anak perusahaannya, yaitu PT Harita Prima Abadi Mineral dan PT Karya Utama Tambangjaya.
PT Indika Energy Tbk ($INDY) juga memiliki tambang bauksit yang dikelola oleh anak usahanya, PT Mekko Metal Mining (Mekko) di Ngabang, Landak, Kalimantan Barat..
Sementara, smelter bauksit lainnya di Indonesia dimiliki oleh beberapa perusahaan, di antaranya, PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, dan PT Bintan Alumina Indonesia.
Di tahun 2024, smelter milik PT Borneo Alumina Indonesia ungkap Ronald harusnya sudah bisa beroperasi sehingga smelter bauksit dalam negeri bertambah.
Cukuo menarik melihat perkembangan dan potensi industri bauksit di Indonesia.