$HMSP $GGRM
Survei Terbaru: Hanya 29% Laki-Laki Tidak Merokok..
MASIH TAHAN kah ?
copas online,,
Mulai Menulis
Lihat ke Halaman Asli
Herlambang Saleh
Guru
FOLLOW
Mengapa Sulit Cari Pria Tanpa Rokok di Indonesia?
7 Mei 2025 15:15 |Diperbarui: 7 Mei 2025 15:15
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
"Pesona Pria Tanpa Asap Rokok". (Sumber:https://cutt.ly/drOwU6Ap)
"Pesona Pria Tanpa Asap Rokok". (Sumber:https://cutt.ly/nrOwIqjK)
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik
Instagram sempat diramaikan oleh sejumlah akun yang mengunggah format atau template bertuliskan "Pesona Pria Tanpa Asap Rokok". Unggahan ini bisa berasal dari pasangan si "pria tanpa asap rokok" atau pria itu sendiri. Meskipun tidak banyak akun yang mengunggah format tersebut, hal ini mungkin disebabkan oleh sulitnya menemukan laki-laki yang tidak merokok di Indonesia. Data statistik terbaru pun mengamini hal ini.
Survei Terbaru: Hanya 29% Laki-Laki Tidak Merokok
Laporan Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 menunjukkan bahwa angka perokok aktif laki-laki di Indonesia mencapai 65,5 persen. Ini berarti dua dari tiga laki-laki di Indonesia merupakan perokok aktif, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah perokok laki-laki terbanyak di Asia Tenggara. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat, dengan angka perokok dewasa yang naik dari 60,3 juta orang pada tahun 2011 menjadi 69,1 juta pada tahun 2021.
Survei terbaru menunjukkan bahwa hanya 29% laki-laki di Indonesia yang tidak merokok, sementara 71% lainnya tercatat sebagai perokok aktif. Angka ini diperkirakan dari tren data sebelumnya, seperti laporan Statista 2020 yang menyebutkan 71,4% laki-laki usia 15 keatas merokok, menandakan sulitnya mengurangi kebiasaan ini di Tanah Air. Data dari GATS 2021 oleh Kementerian Kesehatan RI dan WHO mencatat 65,5% laki-laki dewasa merokok, dengan proyeksi 71% untuk tahun 2025 berdasarkan kenaikan bertahap dari Riskesdas 2018 (62,9%) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, meskipun data pasti untuk tahun ini belum ada.
Dampak Kebiasaan Merokok terhadap Kesehatan dan Ekonomi
Kebiasaan merokok bertanggung jawab atas lebih dari 300 ribu kematian tahunan di Indonesia, terkait penyakit seperti kanker paru-paru dan gangguan jantung. Selain itu, biaya untuk membeli rokok sering kali menggerus keuangan keluarga, khususnya di kalangan ekonomi lemah.
Meningkatnya Jumlah Perokok Usia Muda
Riset Kesehatan Dasar tahun mencatat, prevalensi perokok anak berusia 10-18 tahun di Indonesia pada 2018 sebesar 9,1 persen, meningkat dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 7,2 persen. Masih ada anak-anak lain yang menjadi perokok pasif karena terpapar asap rokok orang lain.
Menurut Global Youth Tobacco Survey (GYTS) pada tahun 2019, sebanyak 19,2 persen pelajar berusia 13-15 tahun aktif mengkonsumsi produk tembakau. Di sisi lain, ada 7,9 persen pelajar yang semula tidak merokok dikhawatirkan jadi perokok karena mengikuti ajakan teman.
Eksperimen Sosial: Mudahnya Anak Membeli Rokok
Dalam saluran youtube KOMPASTV, melakukan eksperimen sosial dengan meminta dua anak membeli rokok di warung-warung pinggir jalan untuk melihat bagaimana keterjangkauan rokok bagi mereka. Hasilnya, kedua anak tersebut tidak menemukan kesulitan untuk membeli rokok yang dijual eceran. Di beberapa warung, mereka langsung dilayani tanpa ada pertanyaan atau penolakan, meskipun mereka masih berseragam sekolah.
Halaman Selanjutnya
BERI NILAI
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Aktual Bermanfaat Inspiratif Menarik Menghibur Unik
BERI KOMENTAR
Beri Komentar Mengenai Artikel Ini…
Kirim
Lyfe
Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Konten Terkait
Mengapa Kita Sulit Mengatur Pola Makan?
Mengapa Kita Sulit Mengatur Pola Makan?
Memahat Jejak Abadi:Branding Diri di Lautan Digital
Memahat Jejak Abadi:Branding Diri di Lautan Digital
Kepercayaan Tanpa Peta: Menimbang Transparansi dan Kerentanan dalam AI
Kepercayaan Tanpa Peta: Menimbang Transparansi dan Kerentanan dalam AI
Video Pilihan
Terpopuler
Lakban sebagai Pesan Simbolik Kematian Arya Daru Pangayunan
Metamorfosis PSI: Gajah Gulingkan Mawar
Susah Payah Nabung agar Tidak Berutang, Uang Malah Dipinjam Orang
KKN Internasional UIN Sumatera Utara di Malaysia: Bangun Semangat Edukasi dan Nasionalisme Pada Anak Pekerja Migran Indonesia
Pemanfaatan Teknologi Bagi Guru Sekolah Dasar
Nilai Tertinggi
Galbay Akibat Oikosnomosida, OJK Berpihak Ke Mana?
Dalam Satu Genggaman, Toko Buku Bertahan
Resep Untuk Sembuh dari Patah Hati
Perempuan Suku Bajo yang Tangguh
Menulis di Kompasiana, dari Ragu Menjadi Percaya Diri
Feature Article
10 Rental Mobil Medan dan Harga Sewanya
Terbaru
Freshgraduate Berkhayal Jadi HRD: 3 Aspek Ini Akan Saya Perhatikan
Pendidikan Gratis untuk Siapa?Madrasah dan Pesantren Tidak Boleh Lagi Terpinggirkan
Kepemimpinan Kepala Sekolah: Kunci Menghidupkan Nilai Pancasila di Sekolah
Era Real- Time: Transformasi Manajemen Isu dalam Genggaman Media Sosial
Carut Marut SPMB 2025: Ketimpangan Jumlah Calon Murid Baru Antara Sekolah Kecil dan Sekolah Favorit
Headline
Puisi: Negeri di Ujung Denyut
Kenapa Jutaan Orang Rela Nonton Orang Lain Main Game?
5 Cara Aneh ADHD Membuat Emosi Kacau Balau
Menulis di Kompasiana, dari Ragu Menjadi Percaya Diri
Susah Payah Nabung agar Tidak Berutang, Uang Malah Dipinjam Orang
Copyright by