$HMSP $GGRM cc $BBRI
berita online ,, copas aja,,

Cek Prediksi Kinerja HM Sampoerna (HMSP) dan Gudang Garam (GGRM) pada Kuartal II-2025
Oleh: Rashif Usman
Rabu, 16 Juli 2025 19:12 WIB

https://cutt.ly/crOwTE3M - JAKARTA. Kinerja emiten di sektor rokok seperti PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) diproyeksikan bakal beragam di kuartal II-2025.
Berdasarkan riset yang dipublikasikan Indo Premier Sekuritas (IPOT), kinerja laba bersih HMSP diperkirakan tumbuh 80,8% yoy menjadi Rp 1,9 triliun di kuartal II-2025. Peningkatan ini didorong oleh efek basis rendah dari periode yang sama tahun lalu, saat perusahaan terpukul kenaikan cukai 10%.
Sebaliknya, GGRM diprediksi mencatatkan penurunan laba bersih yang signifikan, yakni hingga 69% yoy. Hal ini disebabkan oleh dampak leverage operasional negatif, di tengah volume penjualan yang lemah.

Sambut HUT ke-79, BNI Manjakan Nasabah dengan Promo Serba 79 dan Undian Spektakuler
Baca Juga: Wismilak (WIIM) Fokus Jaga Market Share di Tengah Tekanan Cukai dan Rokok Murah
"Dari sisi harga jual, HMSP dan GGRM tercatat telah menaikkan harga rata-rata produk SKM mereka masing-masing sebesar 1,3% dan 0,3% secara kuartalan," kata analis IPOT, Andrianto Saputra dan Nicholas Bryan dalam risetnya yang dipublikasikan pada Jumat (11/7) lalu.
Namun secara konservatif, IPOT memperkirakan margin kotor (GPM) HMSP dan GGRM akan tetap datar dibandingkan kuartal sebelumnya di level 17,4% dan 9,2%. Ini disebabkan oleh perhitungan biaya tetap yang lebih tinggi akibat pertumbuhan penjualan yang lebih lemah secara kuartalan.
Sementara, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat pergerakan saham HMSP dan GGRM belum bisa naik signifikan dikarenakan sentimen negatif seperti kinerja keuangan.
"Terlebih saat ini daya beli yang masih melemah dan maraknya rokok murah dan ilegal menjadi penghambat kinerja dari rokok sendiri," ucap Azis kepada Kontan, Rabu (16/7).
Azis menambahkan, meski pemerintah tidak menaikkan tarif cukai pada tahun ini, hal tersebut belum cukup mampu mendorong pemulihan laba bersih perusahaan. Pasalnya, tekanan pada sisi pendapatan masih cukup besar.
Kenaikan Harga Jual Terbatas
Andrianto dan Nicholas menerangkan kenaikan harga jual rokok diperkirakan masih akan terbatas di paruh kedua tahun ini. Berdasarkan pantauan harga hingga Juni 2025, HMSP telah menaikkan harga sekitar 3% secara tahunan, sementara GGRM hanya 0,6%. Angka ini jauh di bawah rata-rata kenaikan tiga tahun terakhir yang mencapai 8% dan 7,1%.
Keterbatasan ini disebabkan oleh lemahnya daya beli masyarakat, serta fakta bahwa harga eceran rokok Tier-1 saat ini sudah 11,8% di atas ambang batas Harga Jual Eceran (HJE) yang ditetapkan pemerintah. Dengan demikian, ruang untuk penyesuaian harga di sisa tahun ini sangat terbatas.
Baca Juga: Gudang Garam Tak Lagi Serap Tembakau dari Temanggung, Petani Beberkan Penyebabnya
IPOT memandang netral terhadap sektor rokok karena kurangnya kekuatan harga atau pricing power serta potensi kenaikan tarif cukai ganda di tahun 2026.
"Risiko utama termasuk lemahnya daya beli yang menghambat perusahaan untuk menaikkan harga," ucap Andrianto dan Nicholas.
Dari sisi valuasi, Azis mencatat bahwa rasio price to earnings (P/E) HMSP saat ini sudah berada di bawah rata-rata lima tahunnya. Namun, tren penurunan kinerja tetap menjadi tantangan bagi pergerakan harga saham ke depan.
Sementara itu, valuasi GGRM justru sudah berada di atas +2 standar deviasi (Sd+2), sehingga dinilai relatif mahal atau overvalued.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Azis menyarankan agar investor lebih memanfaatkan saham HMSP dan GGRM untuk strategi jangka pendek sambil memperhatikan momentuk teknikal.
Azis menyarankan pelaku pasar untuk trading buy saham GGRM di target harga Rp 9.475-Rp 9.575 per saham, serta mencermati saham HMSP di target harga Rp 620-Rp 625 per saham.
Sementara itu, Andrianto dan Nicholas merekomendasikan untuk hold saham HMSP di target harga Rp 610 per saham dan sell saham GGRM dengan target harga Rp 6.900 per saham.
Selanjutnya: Krom Bank Optimistis DPK Tumbuh Positif dan Likuiditas Memadai
Menarik Dibaca: 5 Aroma Parfum yang Cocok Dipakai Siang Hari, Segarnya Bikin Semangat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Herlina Kartika Dewi
TAG:
GGRM
rekomendasi saham
saham HMSP
saham GGRM
Emiten Rokok
BERITA TERKAIT

Keuangan
BRI Jadi Institusi Keuangan No.1 di Indonesia pada Daftar Fortune Southeast Asia 500

English
Ride-Hailing Driver Protest Falls Short of Crowd Claims, Services Remain Unaffected

Investasi
Gudang Garam (GGRM) Injeksi Modal ke Proyek Jalan Tol, Cek Rekomendasi Sahamnya

Investasi
Gudang Garam (GGRM) Suntik Modal ke Anak Usaha Rp 1,5 Triliun, Ini Tujuannya

Investasi
Gudang Garam (GGRM) Suntik Modal ke Anak Usaha Rp 1,5 Triliun

Investasi
Tahun 2024, Laba Gudang Garam (GGRM) Anjlok 81,58%
TERBARU
Teridentifikasi Palsu, Satgas PASTI Hentikan Kegiatan Usaha Omnicom Group (OMC)
Kebijakan B50 Jadi Bahan Bakar Utama Pendorong Kinerja Tunas Baru Lampung (TBLA)
Penunjukan Lokapasar Sebagai Pemungut PPh Final UMKM Tidak Bebankan Pajak Baru
MU Gigit Jari! Dua Pemain yang Dilepas Murah Kini Jadi Aset Emas Klub Lain
Mahkamah Agung Korsel Bebaskan Ketua Samsung Jay Y Lee, Terkait Kasus Merger di 2025
Wujudkan Pertambangan Berkelanjutan,Bukit Asam Dukung Program Net Zero Emission 2060
Terbatas! Promo Chatime Matcha All Day 17-20 Juli, 2 Varian Spesial Cuma Rp 20.000
Israel Gempur Damaskus, Berjanji Lindungi Komunitas Druze dari Serangan Suriah
Pengertian Daddy Issues dan Tandanya yang Disebabkan oleh Trauma Masa Kecil
Manchester City Teken Kontrak Apparel Terbesar dalam Sejarah Premier League
Presiden The Fed Bank of New York Enggan Tanggapi Kritik Trump terhadap Bank Sentral
Kewarganegaraan dan Golden Visa di 5 Negara Ini Bisa Dibeli dengan Kripto
TERPOPULER
6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW, Apa Saja?
Prospek BRMS Diklaim Bakal Cemerlang Berkat Empat Tambang Emas Andalan
Kesepakatan Dagang RI-AS Berpotensi Bebani Neraca Dagang dan Pertumbuhan Ekonomi
Eastparc Hotel (EAST) Tebar Dividen Interim Rp 9,07 Miliar, Ini Jadwal Lengkapnya
Reli IHSG Diprediksi Berlanjut, Intip Rekomendasi Saham untuk Kamis (17/7)
Tarif 0% untuk Produk AS Berpotensi Menggerus Pendapatan Negara dari Bea Masuk Impor
Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps Jadi 5,25%
Arsenal Belanja Besar di Bursa Transfer Musim Panas, Tiga Rekrutan Lagi Segera Tiba
Nusa Raya Cipta (NRCA) Beri Penjelasan ke Bursa Soal Volatilitas Transaksi
Penjelasan Chandra Asri (TPIA) Soal Kabar Akuisisi SPBU Exxon di Singapura