$ASII $AUTO
Ada dua mobil yang lahir dari rahim yang sama. Bodi sama, fitur sama, daleman sama, bahkan baut-bautnya pun sama.
Yang satu namanya R*sh, satunya lagi T*r*s.
Tapi saat dijual ke publik…
R dibeli manajer, T dibeli supervisor.
Harganya? Jelas berbeda.
Kenapa bisa begitu?
Karena di dunia nyata, logo bukan sekadar lambang. Logo itu status.
Logo itu bisa menentukan siapa yang dapat senyum duluan dari satpam parkiran.
Logo itu bisa membuat kita duduk lebih tegak saat turun dari mobil.
Makanya, walau Av dan Xn itu kembar, tetap aja Av yang diborong orang
Kalau bisa pakai Av, ngapain pakai Xn?
Harga beda, gengsi beda.
Body sama, rasa beda.
Dan ini nggak cuma soal mobil.
Orang yang pengen Rolex, lalu beli Rolex KW super AAA+, mungkin bisa senyum waktu dipuji, tapi begitu pulang ke rumah, buka jam sambil bisik dalam hati:
> "Aku tahu kamu bukan dia..."
Yang palsu bisa menipu dunia, tapi nggak bisa menipu hati sendiri.
Dulu ada yang bilang:
> “Yang penting fungsi, bukan merek!”
Iya, itu kata orang yang belum mampu.
Begitu sudah punya duit, kalimatnya berubah:
> “Yang penting merek, fungsi bisa nyusul!”
Makanya banyak yang coba-coba mobil merk baru yang katanya canggih, murah, fitur seabrek.
Tapi setelah setahun ...
“Rasanya kopong, Bro. Kembali ke Alphard aja deh.”
Karena di dunia ini, ada barang yang fungsional, dan ada barang yang mengisi hati.
Dan biasanya... itu dua hal yang berbeda.
Ini bukan pom-pom, bukan anjuran membeli atau tidak membeli sesuatu, juga tidak bermaksud melecehkan seseorang atau sesuatu, cuma menulis sepenggal prosa, atau paradox?