$MTMH Harga saham terus turun di saat fundamental perusahaan memperlihatkan adanya perbaikan, berhasil menumbuhkan revenue dan mencatatkan laba bersih pada Q1 2025.

Rumah sakit yang berada dalam naungan MTMH juga terus bertambah hingga mencapai 10 rumah sakit yang tersebar di Sumut, Riau, Jakarta, Tangerang, Bandung, serta Bali. Bila tidak ada aral melintang, Rumah Sakit Murni Teguh Pejaten Jakarta akan menjadi rumah sakit ke-11 yang beroperasi secara penuh dalam waktu dekat.

Seiring semakin bertambahnya portfolio rumah sakit kelolaan MTMH, pertumbuhan revenue adalah sesuatu yang dapat diekspektasikan, lain halnya dengan perbaikan net profit margin yang tentu butuh usaha ekstra dan efisiensi berkesinambungan.

Keoptimisan terhadap bisnis riil perusahaan MTMH berbanding terbalik dengan fakta di pasar modal yang mempertontonkan kadar kepesimisan yang terkesan berlebihan, harga saham terus dihantam turun bahkan likuiditas perdagangan saham juga disetel kering kerontang. Ada apa gerangan?

MTMH merupakan entitas bisnis yang diakui oleh KPN Corp sebagai portofolio bisnis dibawah naungan mereka. Sudah semestinya dan seharusnya gerak harga saham MTMH tidak dibiarkan bergerak turun secara drastis di tengah pusaran kasus yang melanda Wilmar International. Persepsi publik akan menjadi tervalidasi bilamana harga saham MTMH terus turun, padahal KPN Corp telah menegaskan via press release bahwa mereka tidak terkait baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan Wilmar International.

Jadwal rilis LK Q2 2025 akan segera tiba, bilamana result Q2 MTMH menghadirkan pertumbuhan yang solid, tentu akan ada harapan perbaikan harga saham. Namun apabila result Q2 2025 menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan maka penurunan harga saham beberapa waktu belakangan menjadi terjustifikasi. Kita lihat dan tunggu saja.