❓Apakah 3 Tahun Holding Saham adalah Keputusan yang Salah?
Dalam konteks value investing, memegang saham selama 3 tahun bisa jadi terlalu pendek, tetapi juga bisa jadi tidak salah, tergantung pada beberapa faktor penting.
❇️Mengapa bisa dianggap terlalu pendek?
Pemulihan Nilai Membutuhkan Waktu: Seringkali, dibutuhkan waktu yang lebih lama bagi pasar untuk menyadari dan merefleksikan nilai intrinsik suatu saham yang tadinya undervalued. Proses ini bisa memakan waktu 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan lebih.
Warren Buffett dan Investor Value Lainnya: Investor value legendaris seperti Warren Buffett dikenal memegang saham perusahaan berkualitas tinggi selama puluhan tahun. Mereka berinvestasi di bisnis, bukan hanya saham.
Volatilitas Jangka Pendek: Dalam 3 tahun, pasar masih bisa sangat volatil. Fluktuasi jangka pendek mungkin belum sepenuhnya merefleksikan pertumbuhan nilai intrinsik perusahaan.
Pertumbuhan Bisnis: Pertumbuhan bisnis yang signifikan dan dampaknya terhadap harga saham seringkali membutuhkan waktu lebih dari 3 tahun untuk terwujud sepenuhnya.
✔️Mengapa bisa jadi tidak salah?
"Value Trap" Terhindari: Jika setelah 3 tahun harga saham sudah mencerminkan nilai intrinsik atau bahkan di atasnya, menjual saham tersebut bukanlah hal yang salah. Ada konsep "value trap" di mana saham terlihat murah, tetapi fundamentalnya terus memburuk. Jika dalam 3 tahun terlihat tidak ada perbaikan fundamental, menjual bisa jadi keputusan tepat.
Perubahan Fundamental Perusahaan: Jika ada perubahan signifikan pada fundamental perusahaan (misalnya, manajemen yang buruk, persaingan ketat, atau prospek industri yang memburuk) yang menyebabkan nilai intrinsiknya menurun, maka memegang saham lebih lama akan menjadi keputusan yang salah. Value investor akan menjual jika tesis investasinya tidak lagi berlaku.
Munculnya Peluang Lebih Baik: Jika setelah 3 tahun Anda menemukan peluang investasi lain yang jauh lebih menarik dan menawarkan "margin of safety" yang lebih besar, adalah bijaksana untuk merealokasikan modal Anda.
✴️Kesimpulan
Pada dasarnya, value investing menekankan pada horizon investasi jangka panjang. Tujuan utama bukanlah durasi spesifik (misalnya, 3 tahun), melainkan sampai nilai intrinsik saham diakui oleh pasar atau terjadi perubahan fundamental yang signifikan.
Jadi, memegang saham selama 3 tahun dalam value investing bukanlah secara otomatis keputusan yang "salah". Namun, jika tujuannya adalah memaksimalkan potensi strategi value investing, seringkali dibutuhkan kesabaran untuk memegang saham lebih dari itu, selama tesis investasi awal masih valid dan fundamental perusahaan tetap kuat.
Sebagai seorang value investor, pertanyaan yang lebih penting bukanlah "berapa lama saya harus memegang saham ini?", melainkan "Apakah saham ini masih undervalued berdasarkan fundamentalnya, dan apakah tesis investasi awal saya masih berlaku?"
$TOTO $CDIA $BLOG