@ebehdzikraa
Hi kak, mimin coba jawab sesimple mungkin agar mudah dipahami ya
1. kalau FCA pasang jual di harga ARA, apakah bisa match di harga bawahnya ato bahkan harga ARB?
Secara mekanisme tidak bisa jika menggunakan limit order.
Untuk FCA biasanya ada 2 order :
-Limit order : Harga ditentukan oleh kita
-Marker Order with FAK (Fill and Kill) : order mengikuti harga yang terjadi dipasar. Jika tidak match maka order reject (karena menggunakan Fill and Kill)
2. Dan sebaliknya, kalau pasang beli di harga ARB, apakah bisa match di harga ARA?
Hal yang berlaku juga sama ya
3. Apakah match hanya bisa terjadi jika kita pasang harga yang lebih baik? misal: pasang beli di harga ARA, ternyata match di harga tengah. dan sebaliknya, pasang jual di harga ARB, match nya bisa di harga tengah
Yes betul
Karena bursa memprioritaskan best volume & price
Misal harga saham XXXX ara di 15
Harga tengah 14 harga Arb 13
Jika kita beli di ara 15 dan harga close di 14, maka kita dapat di harga 14
4. bagaimana menentukan IEP?
Agak panjang nih,
-Pengumpulan Order: Selama periode FCA, semua order beli (bid) dan jual (ask) dari investor dikumpulkan tanpa langsung dimatch.
-Perhitungan Volume Transaksi: Sistem bursa menganalisis semua order untuk menemukan harga yang memungkinkan volume transaksi terbesar (maksimum matched volume).
-Penentuan IEP:
- IEP adalah harga tunggal di mana jumlah saham yang dapat dimatch (dibeli dan dijual) mencapai jumlah terbesar.
- Harga ini berada dalam rentang harga yang diizinkan (biasanya antara Auto Rejection Atas/ARA dan Auto Rejection Bawah/ARB).
- Jika ada beberapa harga dengan volume transaksi sama, IEP dipilih berdasarkan harga yang paling mendekati harga referensi (biasanya harga penutupan sebelumnya).
-Prioritas Order:
- Order beli dengan harga lebih tinggi dan order jual dengan harga lebih rendah diprioritaskan.
- Jika harga sama, prioritas diberikan berdasarkan waktu masuk order (first come, first served).
-Sistem Otomatis: Perhitungan IEP dilakukan secara otomatis oleh sistem JATS (Jakarta Automated Trading System) BEI berdasarkan data order yang terkumpul.
-Contoh Sederhana:
- Misal, order beli: 100 lot @ Rp 1.000, 50 lot @ Rp 950; order jual: 80 lot @ Rp 950, 70 lot @ Rp 1.000.
- Harga Rp 950 memungkinkan 80 lot dimatch (volume terbesar), maka IEP = Rp 950.
Perlu diperharikan IEP hanya indikasi selama periode pengumpulan order dan harga akhir transaksi ditentukan saat matching dilakukan di akhir periode FCA, sangat mungkin terjadi match diluar harga IEP saat detik terakhir
5. Kalau filosofinya FCA adalah dibuat blind auction, kenapa masih dimunculin ask & bid?
FCA bersifat blind karena order book tidak menampilkan semua bid/ask secara real-time, hanya IEP dan IEV (Indicative Equilibrium Volume) yang ditampilkan untuk transparansi pembentukan harga. Bid/ask tetap ada tetapi tidak ditampilkan penuh untuk mengurangi volatilitas.
6. apa itu maksud dari ask dan bagaimana cara menghitung? kenapa cuman ada 1 angka saja di ask padahal smua orang bisa pasang paling tidak 3 harga (ARA, ARB, tengah), tapi kenapa yang muncul cuman 1 angka saja?
Ask adalah harga penawaran jual. Dalam FCA, hanya best ask (harga jual terendah) yang ditampilkan sebagai indikator, bukan semua harga (ARA, ARB, tengah), untuk menjaga sifat blind auction dan fokus pada IEP.
7. sama seperti di atas, tapi untuk bid.
Sama ya
8. bagaimana cara masang ask/bid yang realtime secara langsung mengubah angka di orderbook? sy cobain pakai OD, orderan yg dipasang, either buy or sell, tidak muncul di orderbook scr realtime.
Nah untuk merubah harga ask/bid selain lihat IEP, harus liat IEV
Indicative Equilibrium Volume (IEV) adalah jumlah saham yang dapat dimatch (transaksi) pada harga Indicative Equilibrium Price (IEP
Dengan kata lihat, itu juga bergantung besarnya volume / lot yang kita input harus lebih besar dari IEV dan lebih baik dari IEP (best bid or best ask)