📉 Apakah Saham Kurang Likuid Layak Dibeli? Studi Ini Bilang: Bisa Jadi Peluang Emas!

Kalau kamu pernah menghindari saham yang “sepi transaksi” karena takut nyangkut—kamu tidak sendiri. Likuiditas sering dijadikan patokan utama dalam memilih saham. Tapi… apakah selalu begitu?

📚 Sebuah studi oleh Ibbotson et al. (2013) menunjukkan bahwa justru saham dengan likuiditas rendah menghasilkan return tahunan lebih tinggi dibanding saham sangat likuid—16,4% vs 11% dalam jangka panjang.
Lho kok bisa?


🔍 Apa Itu Saham Kurang Likuid?

Saham kurang likuid adalah saham yang:
✓ Jarang ditransaksikan
✓ Spread harga bid–ask lebar
✓ Tidak masuk radar institusi
✓ Tidak ramai dibahas publik

Tapi bukan berarti kualitasnya rendah. Banyak saham kecil (small caps) yang fundamentalnya sehat, punya pertumbuhan stabil, dan bahkan rutin bagi dividen—tapi belum dilirik pasar.


🧠 Strategi Investasi Saham Kurang Likuid

Berdasarkan riset dan praktek investor berpengalaman, berikut strategi utama untuk menghadapi saham seperti ini:

✅ 1. Fokus ke Fundamental

Saham sepi bukan berarti murahan. Cek hal berikut:
✓ Laporan keuangan 3 tahun terakhir
✓ Pertumbuhan laba bersih & margin
✓ Posisi utang dan arus kas operasional
✓ Payout ratio jika membagi dividen

Jika bisnisnya sehat, undervalued, dan punya cash flow stabil—ini justru bisa jadi peluang asimetri informasi yang belum disadari pasar.

✅ 2. Masuk Secara Bertahap

Karena volume harian kecil, masuk posisi besar sekaligus bisa menaikkan harga atau menimbulkan slippage. Gunakan pendekatan averaging-in, misalnya beli mingguan atau bulanan dalam jumlah kecil.

✅ 3. Punya Time Horizon Panjang

Saham kurang likuid tidak cocok untuk trader jangka pendek. Tapi untuk investor dengan horizon 12–36 bulan, peluang rerating bisa signifikan. Apalagi jika muncul katalis seperti:
✓ Ekspansi bisnis
✓ Konsistensi dividen
✓ Laporan keuangan yang membaik
✓ Mulai dilirik asing/institusi


⚠️ Resiko yang Perlu Diwaspadai

Meskipun menjanjikan, saham kurang likuid tetap punya tantangan:
• Sulit keluar saat panik
Saat kamu ingin jual cepat, belum tentu ada pembeli. Maka penting untuk hanya alokasikan dana yang tidak kamu butuhkan dalam waktu dekat.

• Potensi fluktuasi besar dari transaksi kecil
Satu aksi jual bisa membuat harga drop signifikan karena tipisnya antrian bid.

• Kurangnya informasi publik
Tidak semua saham small cap punya coverage dari analis. Maka riset mandiri adalah syarat utama.


💡 Tips Praktis Sebelum Beli Saham Kurang Likuid

✓ Baca laporan keuangan minimal 3 tahun terakhir
✓ Cek apakah perusahaan rutin bagi dividen → tanda cash flow sehat
✓ Pastikan ada pertumbuhan laba atau ekspansi yang realistis
✓ Batasi porsi <10% dari total portofolio (tergantung profil risiko)
✓ Catat harga beli, average cost, dan target exit → bantu disiplin


📌 Kesimpulan

Likuiditas rendah bukan selalu sinyal bahaya. Jika kamu menemukan saham dengan fundamental solid, valuasi menarik, dan potensi katalis jelas—tapi belum dilirik pasar—maka itu bisa jadi peluang emas yang jarang ditemukan.

Saham seperti ini membutuhkan kesabaran, kedisiplinan, dan pemahaman mendalam. Tapi untuk investor yang siap “berenang di perairan tenang”, return jangka panjangnya bisa melebihi ekspektasi.




---------------
“Calm Creates Clarity. Go beyond the noise. Calm thinking starts here!”
📎 Baca studi kasus lengkap & strategi investasinya 👇🏻
https://cutt.ly/7rIwPzXA




---------------
📚 Referensi:

Ibbotson, R. G., Chen, Z., Kim, D., & Hu, W. Y. (2013). Liquidity as an investment style. Yale International Center for Finance. Retrieved from https://cutt.ly/ZrIwPzas

Kurniawan, R. (2021, May 19). Tips membeli saham yang kurang likuid. https://cutt.ly/6rIwPzSW. Retrieved from https://cutt.ly/ErIwPcTB

Sihombing, T. A., & Suwasono, A. D. (2021). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas pasar saham. Universitas Tarumanagara. Retrieved from https://cutt.ly/IrIwPz4b




---------------
Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi. Bukan rekomendasi beli/jual. Lakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan investasi.