Rights Issue Itu Apa?
Pertanyaan salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Right Issue (RI) adalah aksi korporasi di mana perusahaan menawarkan saham baru kepada pemegang saham lama dengan harga diskon, sebagai cara menambah modal tanpa berutang lebih lanjut. Dalam RI, pemegang saham lama mendapat hak khusus untuk membeli saham baru, dan hak ini bisa digunakan atau dijual ke investor lain selama periode tertentu. Hak tersebut memiliki kode khusus di sistem perdagangan dan dalam kasus saham $WIFI, hak tersebut muncul sebagai $WIFI-R. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
WIFI sedang melaksanakan RI per Juli 2025 dengan skema yang cukup agresif.
Perusahaan menawarkan saham baru seharga Rp2.000 per lembar, sementara harga pasarnya sempat berada di kisaran Rp2.050 saat cum date. Rasio yang digunakan adalah 4:5, artinya setiap 4 saham lama mendapatkan 5 hak untuk membeli saham baru.
Ini menghasilkan peningkatan jumlah saham beredar hingga 2,25 kali lipat, atau dalam istilahnya disebut faktor dilusi. Periode perdagangan dan pelaksanaan hak berlangsung dari 7 hingga 15 Juli 2025. Lewat tanggal tersebut, hak yang tidak digunakan akan hangus dan menjadi tidak bernilai. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
📌 Detail dan Mekanisme RI WIFI
Harga saham lama (cum date): ± Rp2.050
Harga tebus saham baru (RI): Rp2.000
Rasio RI: 4:5 → setiap 4 saham lama mendapat hak beli 5 saham baru
Faktor dilusi: 2,25× → saham beredar meningkat 125%
Kode hak RI: WIFI-R
Periode perdagangan WIFI-R: 7 Juli – 15 Juli 2025
Periode pelaksanaan tebus: 7 Juli – 15 Juli 2025
Status hak jika tidak ditebus sampai 15 Juli: Hangus, nilai = 0
Kode saham baru pasca RI: Masih menggunakan kode WIFI
Dana hasil RI digunakan untuk biayai proyek FTTH 600.000 homepass, bayar utang, dan belanja modal lainnya
📌 Skenario dan Simulasi
A. Jika sudah punya saham sebelum cum date (misal 1.000 saham):
Dapat 1.250 hak beli (WIFI-R)
⚡Pilihan:
1. Tebus semua: 1.250 × Rp2.000 = Rp2.500.000
Total saham baru: 2.250
Total modal: Rp2.040.000 (saham lama) + Rp2.500.000 = Rp4.540.000
Harga rata-rata saham baru: Rp2.017
Jual hak: 1.250 × harga pasar (misal Rp23) = Rp28.750
2. Tebus sebagian + jual sebagian: fleksibel
3. Tidak digunakan: hak hangus, tidak ada nilai
B. Jika tidak punya saham WIFI tapi mau ikut RI maka bisa beli WIFI-R di pasar (harga ± Rp23 per hak)
Misal beli 1.000 WIFI-R × Rp23 = Rp23.000
Tebus: 1.000 × Rp2.000 = Rp2.000.000
Total biaya: Rp2.023.000
Potensi cuan kalau harga saham naik > Rp2.023
C. Jika tidak ingin ikut RI sama sekali = Tidak menebus hak
Disarankan jual hak sebelum 15 Juli supaya tetap dapat nilai
Jika dibiarkan ➜ hak hangus, nilai = 0
Di luar mekanismenya, risiko dan potensi dari RI ini sangat tergantung pada realisasi proyek dan kondisi keuangan perusahaan. Dalam Laporan Keuangan Q2 2025, kas perusahaan memang melonjak dari Rp18,5 miliar menjadi Rp1,04 triliun. Tapi ini bukan berasal dari penjualan atau arus kas operasional, melainkan suntikan modal Rp1 triliun dari rights issue, utang sindikasi Rp783 miliar, dan pinjaman pihak berelasi Rp329 miliar. Sementara arus kas operasional hanya Rp17,6 miliar dari revenue sebesar Rp513 miliar, artinya hanya 3% masuk jadi kas. Net profit memang naik 154% YoY menjadi Rp228 miliar, tapi sebagian besar berasal dari gross margin yang sangat tinggi yaitu 76%, serta item other income sebesar Rp58,7 miliar yang kemungkinan besar tidak berulang dan berasal dari manuver akuntansi. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Struktur bisnis perusahaan juga mengalami perubahan besar, dari semula fokus pada iklan digital di stasiun dan bus, kini menjadi operator fiber optik dan Wi-Fi publik. Segmen telekomunikasi saat ini menyumbang 55% dari total pendapatan, dengan gross margin yang lebih tinggi dari segmen iklan. Namun, proyek besar FTTH 600.000 homepass masih belum selesai. Baru 70.000 homepass yang aktif, dan progress konstruksi masih 79%. Padahal, capex yang sudah dikeluarkan mencapai Rp1,1 triliun hanya dalam enam bulan. Semua pendanaan proyek berasal dari utang dan modal baru, bukan dari kinerja kas internal.
Aset perusahaan meningkat menjadi Rp5,26 triliun, tapi sebagian besar terdiri dari proyek dalam penyelesaian dan persediaan ONT/DWDM. Piutang usaha juga naik 36% menjadi Rp185 miliar, dan 62% dari piutang hanya tergantung pada dua BUMN yaitu KAI dan Damri. Bila pembayaran dari dua entitas ini tersendat, maka likuiditas perusahaan langsung terancam. Beban bunga utang mencapai Rp87 miliar per tahun, belum termasuk amortisasi. Risiko tambahan muncul dari covenant pinjaman dari $BBNI yang mensyaratkan DSCR minimal 1,25. Jika syarat ini dilanggar selama tiga bulan berturut-turut, pemegang saham wajib melakukan top-up modal kembali.
Agar RI ini bisa menguntungkan bagi investor, beberapa hal harus terjadi seperti proyek FTTH selesai tepat waktu, ARPU minimal Rp150.000 per bulan tercapai, piutang lancar, rights issue terserap penuh, dan bila mungkin ada partisipasi dari Danantara atau investor strategis lainnya. Jika semua itu tercapai, valuasi wajar saham bisa naik ke kisaran Rp3.200–Rp3.500 per lembar. Tapi jika gagal seperti proyek molor, rights issue sepi, ARPU rendah, atau piutang macet maka harga saham bisa terdilusi tajam dan jatuh ke kisaran Rp1.200–Rp1.400. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dalam kondisi seperti ini, keputusan ikut RI atau tidak sangat tergantung pada strategi masing-masing investor. Yang penting, setiap hak yang dimiliki bernilai dan punya batas waktu. Tidak menebus boleh, tapi sebaiknya dijual sebelum tenggat waktu berakhir. Membiarkan hak hangus tanpa aksi sama saja dengan membuang uang di depan mata.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10