imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Masih seputar IPO yang hingar bingar di minggu-minggu ini.
Seseorang tiba-tiba DM saya, menanyakan bagaimana cara menghitung harga ARA dari suatu saham, khususnya harga saham yang IPO, pertanyaan ini terdengar sangat mendasar.. maklum karena yang nanya masih pemula, dan itu memang dia akui nya juga.

Kemudian pernyataan yg menggelitik dan membuat saya agak terenyuh adalah bahwa dia menyesal karena pada saat IPO itu, tidak mempunyai dana yang cukup untuk membeli saham IPO sebanyak-banyaknya. Perasaaan menyesal ini karena melihat emiten IPO yang sempat dia beli sudah naik hingga 80% atau ARA 2 kali.

Membaca DM nya itu, saya berpikir.. untunglah dia membeli saham IPO yang bagus, kalau sebaliknya, gimana coba?.
Saya cuma memberi tahu dia bahwa di dunia saham itu, tidak selamanya harga saham akan terus naik. Tidak seperti yang kita bayngkan, terkadang kita mikir saham itu akan naik setelah kita beli, namun kenyataannya malah kebalikannya malah turun. Begitupun sebaliknya.

Sama halnya dengan membeli saham IPO, akan lebih sulit untuk melakukan analisa dan proyeksi kedepannya, dibanding dengan saham yang sudah lama IPO, karena sudah banyak tersedia data-data yang diperlukan untuk itu seperti laporan keuangan, kinerja perusahaan selama ini, dll.

Soo... untuk teman-teman yang lagi FOMO dengan saham IPO utamanya yang lagi ARA beberapa hari ini, jangan dibutakan dengan kenaikan harga yg begitu cepat, sehingga antri lagi untuk beli tanpa melakukan analisa. Karena bisa saja, begitu antri beli anda match, bisa saja yang selama ini menahan untuk melepas sahamnya, akan ramai-ramai menjualnya.. dan kemungkinan saham itu akan turun secara drastis pula harganya.

Sekian dulu.. semoga cuan untuk kita semua.

$CDIA $BLOG $IHSG

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy