imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

đź’¸ Danantara Incar Pinjaman US$10 Miliar

Bloomberg melaporkan bahwa BPI Danantara telah menunjuk 4 bank – yang terdiri dari DBS Group Holdings Ltd., HSBC Holdings Plc, Natixis SA, dan Standard Chartered Plc – sebagai koordinator untuk mendapatkan pinjaman multi–currency hingga 10 miliar dolar AS. Fasilitas pinjaman ini berpotensi menjadi pinjaman terbesar sepanjang sejarah di Asia Tenggara, menurut laporan Bloomberg.

Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa Danantara mengincar fasilitas pinjaman tersebut dengan tenor 3–5 tahun, yang ditujukan untuk keperluan umum perusahaan. Bloomberg juga melaporkan bahwa pinjaman tersebut tidak akan dijamin (unsecured) dan tidak disertai jaminan (guarantee) apa pun, serta tidak disertai surat dukungan atau surat pernyataan dari pemerintah.

CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyebut bahwa Danantara diperkirakan mengelola dividen sebesar 150 triliun rupiah pada 2025, atau setara 9,2 miliar dolar AS dengan asumsi kurs 16.220. Dari sisi pengeluaran, Danantara hanya berencana menggelontorkan investasi senilai 5 miliar dolar AS hingga akhir 2025, menurut Managing Director Finance Danantara, Arief Budiman.

Pada Juni–Juli 2025, Danantara telah menandatangani beberapa kerja sama [lihat tabel]. Selain itu, Danantara juga dilaporkan tengah menjajaki potensi kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain:

▪️Pengembangan Geothermal dengan PGEO – Danantara dilaporkan akan bekerja sama dengan Pertamina Geothermal Energy ($PGEO) terkait pengembangan energi panas bumi sebesar 3 GW, meski nilai investasi belum diketahui.

▪️Keterlibatan dalam Proyek Mineral Penting dengan AS – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa Danantara akan terlibat dalam proyek mineral penting yang ditawarkan Indonesia kepada AS.

▪️Rumor Akuisisi Saham Minoritas GOTO – Bloomberg melaporkan bahwa Danantara tengah berdiskusi dengan GoTo Gojek Tokopedia ($GOTO) untuk mengakuisisi saham minoritas di entitas hasil merger antara Grab dan GOTO. Meski demikian, rencana merger antara Grab dan GOTO dikabarkan mendapat kendala regulasi.

🔑 Key Takeaway

Analis kredit dari ANZ, Viacheslav Shilin dan Ting Meng, mengatakan kepada Bloomberg bahwa ukuran pinjaman yang besar dengan tenor pendek dapat menimbulkan tekanan pembayaran bagi Danantara. Situasi ini dapat meningkatkan ketergantungan Danantara pada penerimaan dividen dari entitas quasi–sovereign (seperti BUMN) dan kebutuhan berulang untuk refinancing. Ketergantungan ini dapat menekan sentimen investor terhadap kredit BUMN Indonesia.

Kami menilai bahwa detail lain dalam pinjaman ini – seperti suku bunga yang dikenakan – dapat menjadi indikasi lain terkait confidence investor terhadap Danantara. Sebagai perbandingan, PT Pertamina Hulu Energi pada Mei 2025 menerbitkan global bond senilai 1 miliar dolar AS dengan tenor 5 tahun dan kupon 5,25%. Selain itu, Bank Mandiri ($BMRI) pada Maret 2025, menerbitkan global bond senilai 800 juta dolar AS dengan tenor 3 tahun dan kupon 4,9%.

Stockbit Snips 10 Juli 2025:
https://cutt.ly/8rUP7Fke

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy