imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

馃崊 VOLUME

Layar Stockbit-mu menyala seperti lampu diskotik. Volume transaksi untuk saham X, sebut saja dia $ASPR, meledak mencapai Milliaran rupiah hanya dalam beberapa jam. Angkanya begitu besar, seolah-olah seluruh investor di Indonesia sedang memborong saham itu.

Pikiran seorang pemula akan berkata, "INI DIA! Pesta besar! Semua orang mau saham ini, pasti bagus!"

Tapi seorang investor yang bijak akan tersenyum kecil dan bergumam, "Ini bukan pesta. Ini adalah pasar induk di jam 3 pagi."

1锔忊儯 Hiruk Pikuk di Pasar Induk (Volume Transaksi yang Menyesatkan)

Bayangkan sebuah pasar induk grosir sayuran di pagi buta. Truk-truk datang dan pergi. Para kuli angkut berlarian. Teriakan tawar-menawar terdengar di mana-mana. Aktivitasnya luar biasa sibuk.

Di satu sudut, ada seorang pedagang A membeli 10 peti tomat. Lima menit kemudian, dia menjual 10 peti itu ke pedagang B dengan untung Rp 1.000 per peti. Pedagang B, 10 menit kemudian, menjualnya lagi ke pedagang C dengan untung Rp 2.000 per peti.

Apa yang terjadi di sini?

Volume Transaksi Tinggi: Dalam waktu singkat, terjadi puluhan transaksi jual-beli untuk tomat yang sama. Jika dicatat, "volume" perdagangan tomat ini sangat besar.

Barang yang Sama: Padahal, yang diperdagangkan adalah 10 peti tomat yang sama persis. Barangnya tidak bertambah, hanya berpindah tangan dengan sangat cepat.

Tujuan Jangka Pendek: Tujuan para pedagang ini bukanlah untuk menanam tomat atau membuat saus tomat. Tujuan mereka adalah mendapatkan selisih harga kecil dalam waktu secepat mungkin (scalping).

Inilah yang terjadi pada saham dengan volume transaksi "kosong". Itu bukan berarti ada ribuan investor baru yang percaya pada masa depan perusahaan. Seringkali, itu hanyalah sekelompok kecil scalper dan high-frequency trader yang "mengoper-oper" saham yang sama ribuan kali untuk mencari keuntungan sepersekian persen. Mereka adalah para pedagang di pasar induk, bukan pemilik kebun.

2锔忊儯 Ketenangan di Kebun Sang Petani (Nilai Fundamental)

Sekarang, mari kita tinggalkan pasar induk yang bising itu dan pergi ke sebuah kebun yang tenang. Di sana, ada seorang petani yang tidak ikut berteriak-teriak di pasar.

Apa yang dia lakukan?

Dia fokus mencangkul tanah (menganalisa fundamental).

Dia memilih bibit unggul (mencari perusahaan berkualitas).

Dia menyiram tanamannya dengan sabar (berinvestasi secara rutin).

Dia tidak panik saat ada sedikit hama (mengabaikan volatilitas harian).

Aktivitas di kebun ini terlihat sangat "sepi". Tidak ada volume transaksi yang heboh. Tapi di sinilah nilai yang sesungguhnya diciptakan. Panen tomat yang melimpah dan berkualitas berasal dari kebun ini, bukan dari hiruk pikuk pasar induk.

Saham yang bagus diakumulasi itu seperti kebun yang subur. Mungkin volume transaksinya tidak seramai saham "gorengan", karena para pemiliknya (investor jangka panjang) tidak tertarik untuk menjualnya setiap hari. Mereka sibuk merawat kebunnya, bukan berteriak koar koar di pasar.

3锔忊儯 Cara Membaca Volume dengan Benar

Jadi, apakah volume tidak ada gunanya? Tentu saja berguna, jika kita tahu cara membacanya.

Volume Kosong (Seperti di Pasar Induk): Volume transaksi sangat tinggi, tapi harga sahamnya hanya bergerak naik-turun di rentang yang sangat sempit. Ini adalah tanda aktivitas para scalper yang disenangi Market Market atau Liquidity Provider. Ini adalah kebisingan, bukan sinyal.

Volume Konfirmasi (Seperti Truk yang Memborong Panen): Volume transaksi tiba-tiba melonjak, dan diiringi oleh kenaikan harga yang signifikan dan menembus level penting. Ini adalah sinyal. Ini menunjukkan ada "pembeli besar" (institusi) yang datang langsung ke kebun untuk memborong seluruh hasil panen. Mereka punya keyakinan, bukan hanya mencari selisih kecil. Kalau kita bisa tau sebelum truk itu datang lebih baik lagi. Untuk Teknikal Analisis bisa coba pakai "Frequency Analyzer" di Stockbit.

Pelajarannya adalah sebuah pengingat abadi: Jangan terbutakan oleh kilau aktivitas.

Lain kali kamu melihat saham dengan volume yang meledak, tanyakan pada dirimu pertanyaan penting ini:

"Apakah aku sedang melihat ribuan orang berpesta, atau aku hanya sedang mendengar suara bising dari segelintir pedagang yang sedang mengoper-oper barang yang sama?"

Bedakan mana yang "Kosong", maka kamu akan selamat. 馃尶

$CDIA $PMUI

Read more...
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy