imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBCA Mahal Atau Murah?

Pertanyaan salah satu user Stockbit di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Pertanyaan ini sering banget muncul di berbagai forum saham. Sekilas terdengar sederhana, tapi kalau mau dijawab dengan jujur dan masuk akal, kita harus duduk sebentar, buka angka, dan mikir pelan-pelan. Karena bicara soal BBCA itu seperti bahas rumah tua di pusat kota yang harganya nggak pernah murah, tapi juga nggak pernah kosong penyewa. Ada yang bilang overpriced, tapi ada juga yang rela bayar mahal karena tahu rumah itu kuat, bersih, dan aman dihuni bertahun-tahun. Jadi kita nggak bisa sekadar jawab dengan satu kata, mahal atau murah, karena semuanya tergantung dari sudut mana kamu melihatnya dan kamu tipe investor seperti apa. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kita mulai dari yang paling gampang dilihat, PER alias Price to Earnings Ratio. Saat ini PER BBCA ada di angka 18,68. Kalau dibandingkan dengan rata-rata PER industri bank yang hanya 10,72, jelas BBCA terlihat mahal. Tapi dibandingkan dengan sektor keuangan secara umum yang punya PER sekitar 17,94, valuasi BBCA justru mendekati rata-rata dan bisa dibilang wajar. Tapi yang lebih menarik adalah saat kita bandingkan PER ini dengan sejarahnya sendiri. Waktu pandemi Covid-19, PER BBCA sempat naik ke kisaran 19 sampai 20. Bahkan di masa euforia beberapa tahun sebelumnya, PER-nya bisa terbang sampai di atas 30. Artinya, secara historis, sekarang adalah salah satu momen langka ketika BBCA dihargai lebih murah dari biasanya, walaupun tetap belum bisa disebut diskon besar-besaran. Tapi untuk perusahaan sekelas BBCA, PER di bawah 19 itu ibarat harga promo.

Lanjut ke PBV alias Price to Book Value. Di sinilah cerita BBCA jadi beda. PBV sekarang ada di angka 4,25, sedangkan rata-rata industri bank hanya 1,58. Bahkan dibandingkan sektor keuangan umum yang punya PBV sekitar 2,00, BBCA tetap jauh di atas. Dan kalau kita lihat sejarah PBV-nya sendiri, rata-ratanya ada di sekitar 4,4. Jadi walaupun sekarang sedikit di bawah rata-rata, tetap belum masuk kategori murah. Banyak investor yang baru mau masuk kalau PBV BBCA sudah di bawah 4, karena angka itu dianggap sebagai zona diskon historis. Jadi dari sisi aset bersih, BBCA masih di harga premium. Tapi ya memang BBCA itu seperti properti di tengah kota Jakarta, nggak akan pernah murah, tapi juga jarang bikin kecewa.

Data lain yang juga sering dilirik investor adalah Price to Sales dan Price to Cash Flow. Untuk BBCA, Price to Sales ada di angka 9,14, sementara rata-rata industri hanya 3,14. Price to Cash Flow BBCA juga tinggi, di angka 17,74, jauh dibanding rata-rata industri yang hanya 3,40. Ini artinya, pasar memberikan valuasi yang sangat tinggi untuk setiap rupiah penjualan dan arus kas BBCA. Orang rela bayar mahal karena percaya bahwa BBCA efisien, bersih, dan jauh dari drama. Tapi ini juga berarti bahwa ekspektasi terhadap BBCA sangat tinggi. Kalau suatu saat performa sedikit saja tergelincir, harga saham bisa cepat terguncang karena investor merasa bayar terlalu mahal. Jadi, premiumnya BBCA bukan cuma di angka, tapi juga di harapan. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Yang menarik, kalau kita lihat dari sisi ukuran, BBCA sudah terlalu besar untuk dibandingkan dengan mayoritas bank lain. Market cap BBCA sekarang lebih dari 1047 triliun, sementara rata-rata bank lain di Indonesia hanya sekitar 23 triliun. Artinya, BBCA itu sudah di liga yang berbeda. Ibarat gajah di kandang sapi, dia berdiri sendiri. Karena sudah terlalu besar, pertumbuhan BBCA tentu nggak bisa secepat bank kecil yang masih bisa naik dua kali lipat dalam satu tahun. Tapi justru karena ukurannya itulah, BBCA jadi pilihan utama investor yang cari ketenangan. Ia kokoh, konsisten, dan minim kejutan negatif.

Soal target harga, analis juga punya pandangan yang beragam. Ada yang bilang harga wajarnya di Rp8000, ada yang bilang bisa sampai Rp12600, dengan rata-rata estimasi di angka Rp11188. Harga sekarang masih sekitar Rp8500, artinya kalau skenario optimis analis tercapai, masih ada ruang naik sekitar 30 persen. Tapi kita juga tahu, analis kadang terlalu optimis, kadang juga sengaja pesimis. Yang belum punya barang biasanya kasih target rendah, biar bisa masuk. Yang udah nyangkut, pasang target tinggi, sambil berharap harga naik. Di sinilah pentingnya logika investor, jangan telan semua angka mentah-mentah. Jadikan referensi, bukan kebenaran mutlak. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sekarang pertanyaan berikutnya, apakah BBCA masih punya ruang untuk tumbuh? Jawabannya, ada, tapi terbatas. BBCA sudah dominan di pasar dalam negeri. CASA-nya besar, digital banking-nya canggih, margin-nya tebal. Tapi karena sudah kuasai hampir seluruh Indonesia, ruang ekspansi makin sempit. Kalau mereka ingin tumbuh agresif, satu-satunya jalan adalah keluar dari kandang, ekspansi ke luar negeri. Tapi pasar luar juga nggak semudah itu. Bank Malaysia, Singapura, Jepang, Korea seperti CIMB, OCBC, Kookmin, sudah lebih dulu ekspansi ke ASEAN. Pasar seperti China pun tertutup karena di sana bank besar semua dikendalikan negara. Kalau mau ekspansi, paling realistis ke negara-negara berpopulasi besar seperti India, Bangladesh, atau Pakistan. Tapi di sana juga persaingannya brutal dan belum tentu hasilnya manis.

Di tengah keterbatasan itu, BBCA tetap unggul karena satu hal yang tak ternilai, kepercayaan masyarakat. Inilah kekuatan terbesar BBCA. Orang Indonesia percaya taruh uang di BBCA. CASA mereka besar karena bukan hasil kejar-kejaran promosi, tapi karena trust. Dan trust di dunia perbankan adalah mata uang yang lebih mahal dari rupiah. Sekali rusak, sulit diperbaiki. Tapi selama kepercayaan itu utuh, BBCA akan tetap jadi raksasa diam yang terus menghasilkan uang, diam-diam, konsisten, tanpa bikin banyak drama.

Jadi, BBCA sekarang mahal atau murah? Jawabannya tergantung siapa kamu dan apa tujuanmu. Kalau kamu investor yang cari saham tenang, stabil, dan tahan banting, BBCA layak dibeli sekarang. PER-nya relatif rendah dibanding sejarah, dan walaupun PBV-nya masih tinggi, kamu beli kualitas dan reputasi. Tapi kalau kamu cari saham yang bisa naik 10 kali dalam dua tahun, BBCA jelas bukan tempatnya. Dia bukan roket. Dia kapal tanker, jalannya pelan, tapi jarang oleng.

Yang paling penting, sebelum beli saham apa pun, pastikan kamu tahu kenapa kamu beli. Kalau kamu percaya pada kekuatan fundamental BBCA, dan kamu siap sabar pegang bertahun-tahun sambil nikmati dividen dan pertumbuhan perlahan, maka harga sekarang bisa dibilang menarik. Tapi kalau kamu cuma ikut-ikutan, atau terbuai narasi optimis dari orang yang nyangkut, kamu sedang bermain di ladang orang lain. Dan kalau kamu masuk tanpa tahu kenapa, kamu juga akan keluar tanpa tahu kenapa. Dan di situlah biasanya penyesalan dimulai. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

BBCA bukan untuk semua orang. Tapi buat yang tahu apa yang dia cari, BBCA adalah satu dari sedikit saham di Indonesia yang bisa bikin kamu tidur nyenyak sambil pegang portofolio. Dan itu, dalam dunia yang penuh kejutan dan volatilitas, adalah kemewahan tersendiri.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/8

testestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy