$TOWR
TLDR: Menurut saya owner (bandar?) tidak akan mengerek harga TOWR ke 680 atau bahkan melebihi 680, grup Djarum (standby buyer) mau menyerap semua agar porsi kepemilikan mereka naik. Hindari saham ini bila anda berharap untuk copet ataupun mau untung cepat dalam jangka waktu dekat memanfaatkan momentum RI, karena sangat kecil kemungkinannya.

Kali ini saya akan coba membahas tentang Rights Issue (RI) TOWR, disini saya tidak ingin membahas tentang target harga saham, karena semua tergantung dari sisi permintaan beli dan jual.
Lebih banyak pembeli daripada penjual = naik
Lebih banyak penjual dari pembeli = turun

1. Bagaimana mekanisme rights issue ini? Apa sih maksud dari angka rasio itu?
Dalam Rights Issue ini, kita bisa baca di prosppektus kalau rasionya 619:100, pelaksanaan di harga 680.
Artinya setiap pemegang saham lama yang punya 619 lembar saham, akan mendapat 100 lembar untuk menebus saham baru (Nantinya akan muncul TOWR-R di portfolio kita), dan kemudian kalau mau mengubah TOWR-R menjadi TOWR, makan setiap lembarnya kita harus menebus dengan harga 680 rupiah.

2. Dengan harga saham yang di market dibawah harga exercise 680 rupiah, apa yang harus dilakukan oleh kita sebagai retail?
Banyak sekali kalau saya baca, menebak nebak gerak gerik bandar, ada teori yang bilang harga bakal dikerek naik agar rights issue laku. Dan banyak yang mau mencoba membeli di harga sekarang kemudian berharap untuk jual di harga 680 atau malah jauh di atas 680.
Menurut pandangan saya, kita sebagai retail tidak perlu menebus rights ini, mengapa?
Dengan menggunakan matematika dan logika sederhana, tidak masuk akal bagi kita untuk menebus saham ini diatas harga pasar sekarang dimana kita bisa membeli dengan harga dibawah 520 (saat saya menulis postingan ini).
Apabiila ada pertanyaan kemudian, bagaimana bila nanti kepemilikan saya terdilusi kalau tidak menebus?
Oh gampang, kalau tidak mau terdilusi, beli saja sekarang di harga pasar agar kepemilikan kita naik.
Begini saya berikan perhitungannya dengan menggunakan analogi saham perusahaan X.

Misalkan kita punya 90 lembar saham perusahaan X dimana itu mencerminkan 10% kepemiilikan saham perusahaan X tersebut.
Perusahaan akan menerbitkan saham baru dengan rasio 9:1
Harga market sekarang 1 lembar adalah 500, dan harga tebus adalah 700.

Apabila tidak ditebus, maka kepemilikan kita akan terdilusi 10%.
Apa yang harus dilakukan?
Apabila tidak mengeksekusi rights issue, setelah terdilusi, maka kepemilikan kita akan menjadi
10% terdilusi 10% = 9%

Tetapi apabila kita membeli 10 lembar saham perusahaan X di market, dimana kepemilikan kita akan naik menjadi 11.1%.
Apabila kita tidak mengeksekusi rights issue, setelah terdilusi, maka kepemilikan kita akan menjadi
11.1% terdilusi 10% = 10%

Apa yang ingin dijelaskan disini?
Dengan membeli 10 lembar saham di harga 500, maka kita hanya mengeluarkan uang sebesar 5000.
Dibandingkan dengan mengeksekusi rights issue di harga 700, maka kita harus mengeluarkan uang sebesar 7000.

Dengan ini saja kita bisa menghemat 2000 tanpa harus menebus rights issue dan juga tidak perlu takut dengan dilusi.

Untuk point ini, kesimpulannya adalah, bila tidak mau terdilusi, beli saja di harga market sebanyak ini perhitungannya Jumlah lot kamu saat ini, dibagi 6,19 di harga market saat ini.

3. Kalau begitu, kenapa grup Djarum tidak melakukan hal yang sama?
Menurut pandangan saya, grup djarum itu beda pemikirannya dengan investor retail. Mereka menginginkan 2 hal utama yaitu penambahan modal dan kemudian penambahan kontrol kepemilikan.

Memang bisa menambah kepemilikan dengan membeli di market.
Apabila menambah kepemilikan dengan cara membeli saham dari pasar, maka akan sangat sulit karena sangat sedikit terrsedia dan butuh waktu lama. Disini kita bicarakan mau menaikkan kepemilikan sebanyak 10%++. Dengan daily market transaction yang "hanya" 20M setiap hari. bagaimana caranya grup Djarum mau membeli sebanyak 2-3Triliun. Memang sudah dilakukan terlihat dari 1Triliun yang ditampung grup djarum selama turun di 1 tahun belakangan ini.

Tetapi perlu diingan, hal tersebut tidak dapat memenuhi hal yang ke 2, yaitu untuk penambahan modal di TOWR, sehingga rights issue inilah akan menjadi langkah yang dilakukan grup Djarum ini.

Kenapa di harga 680? bukan di harga lebih murah?
Karena apabila rights issue exercisenya di harga yang lebih murah dari harga market (dimana biasanya rights issue dilakukan dengan harga dibawah harga market), maka grup Djarum tidak akan mencapai tujuan utama nomor 1 tersebut. Ketika semua investor menebus, maka modal naiik, tetapi kepemilikan memiliki resiko tidak naik.

Ingakah tentang Corporate Action tender offer tahun 2022 di harga 1300 dengan total saham sebanyak 5%?
Ini tidak berhasil, mengapa? karena ini memerlukan partisipasi aktif dari retail untuk mengisi form dan menandatangani surat persetujuan tender offer, dimana akan sangat malas bagi retail mengurusi ini ke sekuritas. Beda dengan Rights issue yang dilakukan ini, apabila banyak retail yang pasif (tidak melakukan tindakan menebus rights), maka akan langsung dialokasikan ke DIA sebagai penyerap (Grup Djarum pasti dapat barang)

4. Kenapa mau tambah modal?
Ada 2 kemungkinan, yaitu TOWR ingin melakukan ekspansi inorganic, ataupun memang mau menurunkan utang (tetapi saya lebih melihat bahwa alasan utamanya adalah expansi inorganic). Dalam kondisi sekarang, TOWR tidak bisa menambah lagi utangnya dikarenakan dibatasi oleh rasio Debt terhadap EBITDA (Industri telco tower ini memang agak berbeda dengan industri lainnya yang biasanya memakai equity sebagai acuan untuk debt, sedangkan karena telco tower industry mempunyai revenue stream yang stabil dalam jangka lama, maka debt bisa diberikan berdasarkan EBITDA perusahaan).
Biasanya perusahaan model seperti ini akan selalu menggunakan debt karena dengan kemampuan management memanage debt yang sangat piawai, lebih menguntungkan untuk menggunakan debt sebagai modal untuk ekspansi dibandingkan raise equity.
Kalaupun memang mau untuk mengurangi debt, maka akan dapat menurunkan interest cost TOWR ini, kalau dirata2 average of interest mereka di 6.2% (sumber : presentasi Q1 2025, didownload di website pt sarana menara nusantara), maka 5,4 Triliun MINIMAL menghemat sekitar 330 milyar per tahun (average artinya ada interest yang lebih tinggi).

5. Perubahan fundamental apa yang akan terjadi dengan adanya Rights Issue ini?
Singkatnya, equiity akan bertambah.
Gampangnya 50 milyar lembar saham lama akan bertambah sekitar 8 milyar lembar saham baru.
Dengan equity yang bertambah sekitar 5.4 Triliun, artinya book value per share akan bertambah dari 390 menjadi +-430, dengan tidak menebus TOWR-R, book value per share pun akan naik, walaupun nanti tentunya ada adjustment dari EPS dimana dibagi menjadi saham lebih banyak, tetapi jangan lupa juga ada penambahan profit apabila melakukan pelunasan utang, ataupun misalnya kalau tujuannya memang ekspansi inorganik, maka akan menaikkan revenue mereka dan tentunya net income.

6. Bila saya menjadi grup Djarum, apakah saya akan mengerek saham TOWR ke angka 680++?
Dengan cukup yakin, tebakan saya, owner tidak bakalan mau sahamnya naik lebih dari 680++, kenapa? mereka pastinya mau menambah kepemilikan, kalau harga saham diatas 680++, maka semua pemegang saham pastinya mau menebus rights. Untuk itu, kalau cuma mau beli TOWR untuk berharap naik ke 680 dalam waktu dekat ataupun sampai dengan eksekusi ini, jangan begitu banyak berharap.
Tapi apakah Djarum akan melakukan short (menjual sahamnya untuk menurunkan harga TOWR?), tidak perlu juga, soalnya 680 sudah cukup premium dan menjadi buffer dari harga sekarang, takutnya kalau misalnya menjual sahamnya terlalu banyak untuk mark down harga, bisa saja blunder dan malah dapat lebih sedikit (tapi ini pun juga tidak bakalan significant impactnya).

Disclaimer : Saya memiliki saham TOWR pada porto saya, silahkan check kembali seluruh tulisan yang saya tulis di atas dan jangan diterima mentah mentah, DYOR. Postingan ini jadi catatan pribadi saya dan mungkin bisa sedikit mencerahkan untuk pembaca sekalian.
Cheers..
Happy Sunday!

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy