One Big Beautiful Bill
Lanjutan dari postingan sebelumnya di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Ketika Trump secara resmi menandatangani One Big Beautiful Bill jadi undang-undang pada 4 Juli 2025, di tengah parade pesawat tempur, musik patriotik, dan tepuk tangan dari politisi sayap kanan, dunia langsung berhenti sejenak. Bukan cuma karena dramanya, tapi karena isinya benar-benar besar dan berdampak luas. Ini bukan sekadar UU pemotongan pajak biasa. Di dalamnya ada gabungan antara perpanjangan potongan pajak warisan Trump era 2017, insentif korporat besar-besaran, anggaran jumbo untuk pertahanan dan infrastruktur, hingga pemangkasan program kesejahteraan seperti Medicaid dan SNAP. Proyeksi defisit bisa tembus US$2,4 sampai 4 triliun sampai 2034. Satu hal yang pasti, investor baik yang lokal maupun global nggak bisa cuma duduk diam. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dampaknya langsung terasa ke pasar global, termasuk ke Indonesia. Pertama-tama dari sisi remitansi. Salah satu pasal kontroversial dalam UU ini adalah penerapan pajak remitansi 1 persen dari AS ke luar negeri. Efeknya, menurut studi CGDev, biaya kirim uang naik 1 persen bisa bikin jumlah remitansi turun 1,6 persen. Artinya, para perantau Indonesia yang kirim uang ke keluarga di kampung halaman akan mikir dua kali, dan ini bisa memukul pendapatan rumah tangga di beberapa daerah.
Lalu dari sisi perdagangan, Indonesia punya masalah lain. Karena UU ini juga membawa kembali semangat proteksionisme dengan ketentuan tarif tinggi untuk negara yang belum teken kesepakatan perdagangan baru dengan AS. Indonesia sedang dikejar deadline 9 Juli 2025 untuk menyepakati MoU senilai US$34 miliar agar produk ekspor seperti batu bara, minyak sawit, nikel, dan produk tekstil tidak dikenakan tarif hingga 32 persen. Pemerintah sudah mencoba merayu lewat relaksasi 10 jenis impor dan pembelian Boeing lewat BUMN, tapi kalau negosiasinya mentok, ekspor kita bisa megap-megap.
Buat investor Indonesia yang nyangkut atau punya posisi di saham-saham Amerika, ada kabar campur aduk. Di satu sisi, perusahaan-perusahaan di AS bakal menikmati pajak rendah secara permanen. Ini positif buat saham-saham industri, energi, dan pertahanan yang kebagian stimulus besar, kayak Lockheed Martin, Northrop Grumman, atau Raytheon. Saham-saham sektor infrastruktur dan transportasi juga ikut naik daun karena proyek besar seperti Golden Dome dan modernisasi kontrol lalu lintas udara. Tapi di sisi lain, beban fiskal yang tinggi bisa bikin pasar obligasi AS gonjang-ganjing, suku bunga naik, dan saham growth seperti Tesla, Nvidia, atau Amazon bisa ikut goyah karena tekanan valuasi. Belum lagi kalau Dolar AS mulai lemah karena defisit membengkak, return-nya buat investor Indonesia bisa lebih kecil saat ditukar ke Rupiah. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Sebaliknya, investor Amerika yang naruh duit di saham Indonesia juga harus pasang sabuk pengaman. Sisi positifnya, Indonesia masih menawarkan return tinggi dan valuasi murah, apalagi di sektor seperti perbankan (BBRI, BBNI), telekomunikasi (TLKM), atau consumer goods (UNVR). Tapi kalau MoU perdagangan gagal dan produk Indonesia dikenakan tarif tinggi, maka saham-saham ekspor seperti AALI, LSIP, atau MYOR bisa kena tekanan. Tambah lagi, kalau Dolar AS menguat signifikan dan yield Treasury naik, ada risiko investor Amerika cabut dari emerging markets dan balik ke instrumen US, yang artinya capital outflow bisa menyeret IHSG dan Rupiah ke bawah.
One Big Beautiful Bill ini memang cantik dari luar, paket pajak, infrastruktur, dan belanja militer yang super ambisius. Tapi buat negara-negara berkembang seperti Indonesia, cantiknya bisa berubah jadi bumerang kalau negosiasi perdagangan gagal atau kalau remitansi mulai surut. Investor lokal yang punya saham AS harus hati-hati di sektor growth dan tech, sementara investor asing yang masuk ke Indonesia harus waspada terhadap risiko tarif dan nilai tukar. Intinya, ini bukan sekadar big beautiful bill, tapi juga big beautiful domino effect yang bisa bikin pusing kalau nggak siap. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BREN $RATU $CDIA
1/7