imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

✍️ Target APBN 2025 Direvisi: Defisit Melebar, Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Kementerian Keuangan melaporkan realisasi APBN hingga 1H25 dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR pada Selasa (1/7). Berikut beberapa poin penting dalam pemaparan tersebut:

▪ Pendapatan Negara Turun Ditekan Melemahnya Penerimaan Pajak

Pendapatan negara selama 1H25 turun -9% YoY, setara 40% dari target APBN 2025 (vs. 1H24: 47%). Capaian ini sedikit lebih baik dibandingkan pada 5M25 yang turun -11% YoY, utamanya seiring capaian bulan Juni 2025 yang sudah mulai tumbuh positif sebesar double digit secara tahunan. Penerimaan pajak turun -7% YoY selama 1H25, membaik dibandingkan realisasi 5M25 yang turun -10%.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kontraksi pendapatan negara selama 1H25 umumnya disebabkan oleh melemahnya harga komoditas, pengalihan dividen BUMN ke BPI Danantara, serta pembatalan implementasi PPN 12% (kecuali barang mewah).

▪ Belanja Negara Mulai Meningkat

Sementara itu, belanja negara selama 1H25 tumbuh sekitar +0,6% YoY dan mencapai 39% dari target APBN 2025 (vs. 1H24: 42%). Capaian ini meningkat dibandingkan realisasi 5M25 yang turun -11% YoY. Percepatan belanja negara utamanya didorong oleh pembukaan pemblokiran anggaran pasca–inisiatif efisiensi anggaran.

Realisasi pendapatan dan belanja pemerintah selama 1H25 menghasilkan defisit sebesar 204,2 triliun rupiah atau setara 0,84% terhadap PDB (vs. 1H24: 0,34%).

Sri Mulyani menyampaikan bahwa outlook defisit APBN hingga akhir 2025 diproyeksi mencapai 662 triliun rupiah atau setara 2,78% terhadap PDB, lebih besar dibandingkan proyeksi awal di level 616,2 triliun rupiah atau 2,53% terhadap PDB. Guna membantu menutup defisit APBN 2025, Sri Mulyani baru–baru ini mengajukan permohonan penggunaan sisa anggaran lebih (SAL) sebesar 85,6 triliun rupiah kepada DPR.

Sementara itu, pemerintah juga merevisi asumsi–asumsi makro ekonomi 2025 setelah mempertimbangkan dinamika perekonomian global belakangan ini dan realisasi selama 1H25. Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 direvisi turun dari +5,2% YoY menjadi sekitar +4,7–5% YoY. Perubahan lainnya dan asumsi untuk R–APBN 2026 dapat dilihat di tabel di atas.

🔑 Key Takeaway

Realisasi APBN selama 1H25 mulai menunjukkan peningkatan pada bulan Juni 2025, baik dari sisi pendapatan negara maupun belanja negara. Peningkatan belanja negara pada 2H25 menjadi salah satu faktor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain percepatan belanja negara, faktor lain yang perlu diperhatikan investor adalah hasil kesepakatan dagang antara Indonesia dan AS. Pemerintah AS sendiri menjadwalkan akan mulai mengumumkan kesepakatan dagang dengan negara–negara pada Jumat (4/7) dengan deadline ditetapkan pada Rabu (9/7).

Stockbit Snips 4 Juli 2025:
https://cutt.ly/nrYilIXi

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy