Berikut beberapa penyebab utama mengapa industri batu bara Rusia menghadapi krisis dan tersisa puluhan juta ton belum terjual:
⸻
🛑 Penyebab Utama
1. Sanksi Barat dan kehilangan pasar Eropa
• Sejak 2022, Uni Eropa melarang impor batu bara dari Rusia, sedangkan negara seperti Jepang juga mengurangi pembelian .
• Sekadar contoh, ekspor ke China turun 8%, Turki 47%, dan India 55% pada 2024 .
2. Logistik & infrastruktur tidak cukup siap
• Kebutuhan pengalihan rute ke Asia terbentur oleh keterbatasan kereta dan pelabuhan: kekurangan gerbong, kecepatan lambat (<35 km/jam) karena prioritas militer & infrastruktur tua ().
3. Harga batu bara global menurun tajam
• Harga sempat menyentuh US$450/ton saat krisis energi Eropa, namun turun di bawah US$100/ton akhir 2024 .
• Turunnya harga mengikis margin keuntungan, banyak perusahaan jadi merugi ().
4. Biaya transportasi & bea ekspor naik
• Tarif kereta meningkat, dan bea di pelabuhan seperti Taman melejit .
• Rusia bahkan menghapus bea ekspor tapi tetap kalah bersaing karena ongkir yang tinggi ().
5. Pasar Asia tidak mampu menyerap sempurna
• China, India, dan Turki mulai mengurangi impor dari Rusia, mengutamakan pemasok seperti Australia, Indonesia, Mongolia .
• China bahkan kenakan bea impor khusus untuk batu bara Rusia (3–6 %) .
6. Financing & likuiditas tersendat
• Bank dan institusi keuangan menahan pendanaan karena takut terkena sanksi sekunder, menghambat ekspor dan operasional ().
• Beberapa perusahaan batu bara bahkan sudah diambang bangkrut ().
⸻
📉 Dampak Nyata
• Ekspor batu bara menukik dari 223 jt ton (2021) → 195 jt ton (2024), diperkirakan 180 jt ton (2025) .
• Sekitar 50% perusahaan batu bara merugi, dengan kerugian mendekati US$1 miliar sepanjang 2024 ().
• Titik kritis saat ini: 50 juta ton batu bara tak terjual di pelabuhan akibat kombinasi faktor di atas.
⸻
⚡ Kesimpulan
Industri batu bara Rusia sedang “dihantam dari segala arah”: sanksi, infrastruktur lemah, harga rendah, beban biaya tinggi, dan likuiditas susut. Hanya integrasi lebih dalam, infrastruktur baru, atau intervensi negara besar lah yang bisa menghindarkan kolaps skala industri. Pemerintah bahkan mengadakan rapat darurat dan menyiapkan subsidi untuk menghindari gejolak sosial
$ITMG $AADI $PTBA