Share untuk berbagi terutama untuk trader pemula ~ semoga menjadi ladang amal - TRADING SYSTEM # Part-3 (KAPAN HARUS MEMBELI)
$IHSG - Setelah kita memiliki list saham yang UPTREND dan LIQUID maka sebelum kita memutuskan untuk membeli saham tersebut, maka kita harus pastikan :
1. Kita sudah menentukan timeframe untuk trading yang akan kita lakukan.
Maksudnya adalah trader yang tidak ingin memelototi layar sepanjang hari (belum pro), janganlah menjadi scalper/day trader yang mengejar target profit 1-3% dalam 1 hari atau kurang dalam 1 trade.
Namun, sebagai alternatif scalper adalah menjadi swing trader dimana dapat melakukan pembelian di akhir sesi (di atas jam 15.30) saat harga sudah mulai terbentuk dengan target profit 10-30% dalam 3 hari sd 1 bulan.
Dan bisa jadi swing trader ini akan menjadi trend follower yang identik dengan position trader yang akan menghold posisi hingga trend berakhir (di atas 1-3 bulan atau lebih) ketika memang saham yang dipegang dalam strong trend sehingga profit dalam 1 trade dapat mencapai 100% ke atas.
Terakhir adalah sebagai investor yang artinya menggunakan timeframe yang jauh lebih panjang (mostly di atas 6 bulan sd tahun), namun untuk investor biasanya fokus ke fundamental dan bukan teknikal analysis sehingga ekspektasi gain adalah unlimited.
Kita harus tahu timeframe yang sesuai dengan personality kita dan kesibukan kita. Karena hal ini akan sangat menentukan psikologi dan strategi kita yang berimplikasi kepada periode chart yang akan gunakan.
Biasanya, scalper akan menggunakan chart jam dan menit. Swing trader mostly akan menggunakan chart weekly dan daily. Position trader akan menggunakan chart weekly dan monthly.
2. Setelah kita tahu timeframe yang cocok dengan diri kita, maka sebelum membeli saham maka kita harus putuskan titik CUT LOSS / PROTEKSI terlebih dahulu.
Tergantung timeframe yang kita pilih, maka kelonggaran jarak titik proteksi/cut loss dari harga beli akan bervariasi dimana semakin rendah timeframe yang kita gunakan, maka titik proteksi akan semakin ketat. Umumnya: scalper akan menggunakan 1-3% cut loss. Swing trader akan menggunakan 5-15% cut loss. Position trader dapat menggunakan 25-50% cut loss.
Namun idealnya titik proteksi akan bervariasi untuk masingx2 emiten yang bisa ditentukan berdasarkan:
a. Jarak harga beli dengan titik terendah swing low terakhir
b. Menggunakan ATR (Average True Range) atau bisa juga rata-rata high low selama beberapa periode, misal 10-20 periode
c. Melihat jarak.harga beli dengan GAP terakhir
d. Area konsolidasi terakhir
e. Area dimana harga sering memantul (support)
f. Level fibonnaci retracement yang umum digunakan adalah 50% atau bahkan 38% sebagai titik terendah
Namun, seandainya anda menggunakan fixed percentage juga tidak masalah, selama anda "SUDAH MENGUJINYA" (akan dibahas lebih lanjut)
Mengapa CUT LOSS/PROTEKSI ini penting ... karena tanpa level proteksi di depan ... anda sudah mensetup possibility untuk gagal ... karena anda otomatis tidak memiliki solid MONEY MANAGEMENT dan ROBUST PSIKOLOGI.
3. Setelah menentukan LEVEL PROTEKSI, maka anda sudah memperoleh RISK (%) trade dimana selanjutnya anda perlu melakukan estimasi REWARD (%) untuk trade tersebut.
Estimasi reward biasanya menggunakan level RESISTANCE, yaitu level harga dimana biasanya harga akan memantul ke bawah ketika mencapai level tersebut.
Level RESISTANCE biasanya diperoleh dari :
a. Swing High sebelumnya
b. Area konsolidasi sebelumnya
c. Area GAP
d. Atau menggunakan ATR atau ratax2 high low sebagai envelope.
Namun untuk saham yang ATH (All Time High) biasanya cenderung tidak memiliki resistance, sehingga proyeksi estimasi hanya bisa dilakukan melalui FIBONACCI EXTENSION ... namun sometimes hal ini tidak perlu, karena NOBODY KNOWS TOP OF STOCK THAT REACH ATH :)
Bersambung ....