🚀 [#Insight] Poh Group: Manuver Strategis Lewat NINE!
Ada cerita menarik nih di balik pergerakan Poh Group, grup investasi asal Singapura yang diam-diam lagi manuver akuisisi NINE (PT Techno9 Indonesia Tbk). Gak cuma sekadar beli perusahaan, tapi ini bagian dari grand strategy mereka untuk masuk lebih dalam ke sektor energi, khususnya batubara dan LNG. Kenapa ini menarik? Yuk kita bedah bareng:
✅ Siapa sih Poh Group?
Poh Group ini punya anak usaha lintas Asia, dari Mongolia, Kamboja, sampai Rusia. Fokus utamanya di sektor resources (batubara, emas) & engineering.
Mongolia: Pegang konsesi 125.000 hektare, kaya tembaga & batubara.
Kamboja: Punya tambang emas seluas 512 km².
Rusia: MoU proyek LNG buat ekspor ke pasar internasional.
🔥 Kenapa beli NINE?
Alih-alih IPO yang harus melalui proses panjang, POH group ambil jalan reverse takeover: beli emiten terdaftar (NINE), lalu suntikkan aset pertambangan & energi mereka ke dalamnya.
✅ Lebih cepat ✅ Lebih murah ✅ Langsung dapat akses ke BEI.
🎯 Strateginya ?
Poh Group kayaknya lagi main “arbitrase pasar”: delisting aset tambang dari ASX (Australia), listing lagi di Indonesia yang notabene lebih “ramah” batubara.
Indonesia = pro-batubara 🚂
Australia, Singapura, Jepang = lebih ketat soal batu bara 🚫
💡 Kenapa Indonesia?
Regulasi pro-batubara
Potensi valuasi lebih tinggi di BEI dibandingkan bursa negara lain yang makin “hijau”.
📈 Apa yang bakal kejadian pasca akuisisi?
NINE bakal jadi kendaraan baru Poh Group untuk bisnis tambang & kontraktor tambang di RI. Targetnya: monetisasi aset, ekspansi besar, dan potensi “nilai tambah” lewat suntikan aset yang punya cadangan dan prospek panjang.
🌍 Big picture-nya:
Ini bukan sekadar akuisisi, tapi cara Poh Group memanfaatkan geopolitik global + kebijakan energi nasional berbeda di tiap negara → supaya aset mereka dapat valuasi & pertumbuhan optimal.
Oke, cerita Poh Group akuisisi NINE lewat jalur backdoor memang strategis…
Tapi, sebagai investor, kita juga perlu paham: potensi besar ≠ tanpa risiko. Berikut resiko yang perlu diwaspadai:
🔍 1️⃣ Ketergantungan pada kabar right issue
Harga NINE sekarang naik salah satunya karena rumor right issue pertama (target Agustus – September 2025).
✅ Kalau rilis sesuai rencana → sentimen positif bisa lanjut dorong harga.
❌ Kalau info resminya molor / nggak kunjung keluar → risiko koreksi dalam jangka pendek.
📊 2️⃣ Setelah right issue pertama: potensi konsolidasi
Misalnya right issue fix di harga Rp37 per saham → market biasanya akan “pricing in”, lalu harga saham rawan konsolidasi alias stagnan/turun sementara, nunggu aksi korporasi selanjutnya.
🧩 3️⃣ Right issue kedua jadi penentu game changer
Kenapa? Right issue kedua inilah momen “suntik” aset tambang Poh Group ke NINE.
✅ Kalau lancar → NINE resmi berubah jadi emiten tambang/energi → potensi valuasi & cerita baru.
❌ Kalau gagal → ceritanya buyar. Sentimen positif pun hilang.
🕰 4️⃣ Risiko deadlock di periode tenggat
Ini risiko terbesar: ada deadline transaksi NINE x Poh Group.
Lewat deadline & deal batal → rencana backdoor listing resmi gagal.
➡️ Ekspektasi market ambyar. Harga saham bisa drop signifikan, karena market sudah “menghargai” skenario NINE jadi perusahaan energi.
$NINE $KARW