Harga Minyak WTI Melonjak 3%, Iran Putus Hubungan dengan IAEA
Harga minyak mentah WTI naik 3% dan ditutup pada $67,4 per barel pada hari Rabu karena ketegangan geopolitik meningkat setelah Iran menangguhkan kerja sama dengan pengawas nuklir PBB, di tengah peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah AS. Langkah Iran menambahkan premi risiko yang moderat pada harga, meskipun analis mencatat bahwa tidak ada gangguan pasokan yang sebenarnya terjadi.
Sementara itu, stok minyak mentah AS secara tak terduga naik sebesar 3,8 juta barel, dengan permintaan bensin turun menjadi 8,6 juta barel per hari—jauh di bawah ambang batas 9 juta yang dianggap sehat untuk musim panas. Sementara itu, OPEC+ berencana untuk secara bertahap meningkatkan produksi, tetapi langkah-langkah ini sebagian besar sudah diperhitungkan, dengan Arab Saudi secara khusus meningkatkan ekspor pada bulan Juni. Para pedagang sekarang menunggu laporan pekerjaan AS, yang dapat memengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga Fed dan, sebagai akibatnya, prospek permintaan minyak.
Saham yang mungkin terpengaruh jangka pendek :
1. Saham Sektor Energi & Migas (positif) : $MEDC, $ENRG, PGAS, PTRO, ELSA
2. Sektor Transportasi & Logistik (negatif) : GIAA, ASSA, BLTA, WEHA
3. Sektor Konsumer & Ritel (campuran/negatif) : $AKRA, INDY, ICBP, MYOR, SIDO : bisa kena sentimen negatif jika ekspektasi inflasi naik.
Efek Samping dari Stok AS Naik dan Permintaan Turun:
Jika trader melihat data permintaan bensin AS melemah (8,6 juta bph < 9 juta bph) sebagai sinyal perlambatan ekonomi → bisa negatif untuk harga minyak dalam jangka menengah.