PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB), pengelola Starbucks di Indonesia, tetap melanjutkan ekspansi dengan target membuka 40 gerai baru sepanjang 2025. Langkah ini dilakukan meski masih ada tekanan dari tren boikot. Ekspansi tidak hanya berfokus di kota besar seperti Jakarta dan Bali, tetapi juga mencakup daerah seperti Lombok dan Batam, dengan pendekatan yang lebih hati-hati untuk menjaga efisiensi biaya dan belanja modal (capex).
MAPB merupakan bagian dari PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) yang mengalokasikan Rp2 triliun untuk belanja modal tahun 2025. Meski dana besar disiapkan, MAPB tetap waspada karena hingga pertengahan tahun ini, lebih banyak gerai Starbucks yang tutup (16 gerai) dibanding yang dibuka (11 gerai). Strategi ekspansi dilakukan dengan selektif agar sesuai dengan daya beli masyarakat yang sedang melemah.
MAP pun menyesuaikan ekspektasi pertumbuhan kinerja. Bila pada 2024 menargetkan pertumbuhan pendapatan 20–25% dan laba bersih 5–10%, pada 2025 target diturunkan menjadi pertumbuhan "high single digit" untuk pendapatan dan "low single digit" untuk laba. Hal ini mencerminkan sikap realistis Grup MAP menghadapi tantangan pasar, termasuk boikot dan pelemahan ekonomi.
Sumber: Bisniscom
$MAPB