imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

“Good news comes from compounding… bad news comes from a loss in confidence or a catastrophic error.”

- Same as ever, Morgan Housel


Sawah , Saham, lan Sabar”

Di sebuah desa kecil di kaki Gunung Merbabu, hidup seorang petani tua bernama Mbah Sarwo. Meski rambutnya sudah memutih, pikirannya masih tajam. Tapi yang membuat warga heran, bukan hanya keahliannya mengolah sawah , tapi karena dia juga pintar menanam saham.

Setiap pagi, setelah menyiram padi, Mbah Sarwo duduk di beranda, membuka HP jadulnya, mengecek portofolio. Tak seperti pemuda desa yang demen ikut-ikutan saham gorengan, Mbah Sarwo cuma punya 5 emiten: perusahaan besar, mapan, dan tiap tahun kasih dividen.

“Mbah, kenapa nggak ikut saham yang cepet naik kayak yang di Instagram Piapi api tanya cucunya, Bima.

Mbah Sarwo tersenyum sambil ngelinting rokok klembak.

“Nak, saham itu kaya nandur pari. Disiram, ditunggu. Ora usah direwangi digebyag terus, malah bisa rusak.”

“Tapi kan nunggu lama, Mbah…”

“Heh, kabar apik kuwi ora langsung jeblug! Kaya padi sing nyebar bau wangi pas panen. Numpuk pelan-pelan. Tapi nek kowe panik, nginjek sawahmu dewe, yo ambyar kabeh. Kabar ala asale saka rasa wedi lan kecerobohan.”

Lalu Mbah Sarwo mengelus kepala cucunya.

“Sing penting kuwi sabar lan yakin karo tanduranmu. Nek wis waktune, bakal metik asil.”

Beberapa tahun kemudian, Bima lulus kuliah dan mulai kerja. Ia ingat pesan Mbah-nya. Ia menanam di saham, bukan yang viral, tapi yang fundamentalnya sehat. Dan ketika krisis datang dan teman-temannya jual rugi, Bima tetap tenang. Sebab ia paham, seperti sawah hasil manis datang dari kesabaran dan ketekunan, bukan dari kepanikan.


$ITMG $BSSR $SIDO

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy