imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MDKA Perusahaan Keluarga Thohir

Lanjutan dari diskusi sebelumnya di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau ngomongin MDKA alias Merdeka Copper Gold, ini perusahaan yang lagi sibuk banget transformasi dari tambang emas jadi raksasa nikel dan baterai. Kantornya di SCBD, Jakarta, jumlah karyawannya sekitar 9.460 orang, sedikit turun dari akhir tahun lalu. Mereka punya lini bisnis dari tambang emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, tembaga di Wetar, sampai proyek nikel dan hilirisasi baterai lewat anak usaha MBMA, SCM, dan teman-temannya. Pemilik besarnya antara lain Mitra Daya Mustika (19,4%), Garibaldi Thohir bos $ADRO (11,88%), dan publik 50% lebih. Sejak IPO tahun 2015, saham MDKA sempat terbang ke 5.800, tapi sekarang nyangkut di 2.000. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Pendapatan kuartal 1 2025 tembus USD 502 juta alias sekitar 8,2 Triliun rupiah. Mayoritas, sekitar 73%, datang dari segmen nikel yang kasih angka USD 366 juta (sekitar 5,97 Triliun). Tapi ironisnya, segmen nikel ini justru masih rugi operasi sekitar USD 10 juta. Segmen emas malah lebih sehat. Nyumbang 21% revenue (USD 106 juta atau 1,74 Triliun) dan bisa cetak laba sebelum pajak USD 59 juta. Tembaga Wetar, walaupun masih nyumbang 6% revenue, malah rugi lebih dalam, minus USD 33 juta. Jadi meskipun nikel paling gede secara revenue, justru belum bisa kasih untung. Ini jadi red flag awal karena segmen paling besar malah rugi.

Aset MDKA per Maret 2025 sebesar USD 5,17 miliar atau sekitar 84,3 Triliun rupiah. Yang paling gede dari aset itu adalah properti, pabrik, dan peralatan (aset tetap) sebesar 33,2 Triliun, properti pertambangan 10,4 Triliun, lalu aset eksplorasi 9,1 Triliun, dan kas 5,4 Triliun. Artinya, struktur aset MDKA memang padat modal, dominan aset tambang dan proyek. Dari sisi liabilitas, utang obligasi jadi yang paling gede, USD 1,25 miliar alias 20,3 Triliun, plus pinjaman bank sekitar 6,65 Triliun. Kalau ditotal, utang berbunga tembus 28 Triliun lebih. Kasnya memang 5,4 Triliun, tapi net debt tetap tinggi di atas 22 Triliun. Dan kalau pakai CFO tahunan MDKA sekitar 3,5 Triliun, butuh waktu 7 sampai 8 tahun buat lunasin semua utang berbunga itu. Agak ngeri buat investor konservatif. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Piutang usaha sekitar USD 152 juta (2,48 Triliun) dengan DSO 27 hari, masih aman. Persediaan USD 512 juta alias 8,35 Triliun juga tergolong sehat. Sebagian diasuransikan dan NRV-nya masih di atas nilai buku, jadi belum ada penurunan nilai. Tapi yang jadi catatan, siklus kasnya panjang. Inventory days 105 hari, DPO hanya 28 hari, jadi CCC-nya sekitar 105 hari juga. Artinya, uang baru kembali ke kantong lebih dari 3 bulan setelah keluar.

Laba rugi konsolidasi sedikit mengejutkan. Pendapatan memang turun 7,2% dibanding Q1 tahun lalu, tapi gross profit malah naik 73% dan GPM membaik ke 11,5% dari sebelumnya cuma 6,1%. Tapi beban bunga yang tinggi, USD 30 juta atau sekitar 490 Miliar, makan habis semua laba operasi. Akhirnya, laba pemilik entitas justru minus 61 Miliar. Grup hanya untung tipis 41 Miliar yang sepenuhnya disumbang dari kepentingan non-pengendali. Jadi meskipun secara grup masih untung kecil, dari sudut pandang investor publik yang pegang saham MDKA, ini tetap rugi.

Cashflow dari operasional (CFO) sebesar USD 55 juta alias 900 Miliar naik 64% dari tahun lalu. Tapi belanja modal (capex) masih sangat besar, sekitar 1,68 Triliun, jadi FCF tetap negatif 780 Miliar. Ini bikin posisi kas MDKA yang 5,4 Triliun agak tertekan, apalagi utang jangka pendek mereka mencapai 3 Triliun. Current ratio 1,12, tapi quick ratio hanya 0,52, cukup ketat. Artinya, likuiditas jangka pendek oke secara angka, tapi nggak nyaman buat jangka menengah, apalagi kalau proyek HPAL molor. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Transaksi dengan pihak berelasi masih kecil. Pendapatan dari relasi cuma 64 ribu USD (sekitar 1 Miliar rupiah), pinjaman ke pihak afiliasi 11 juta USD, dan ada liabilitas derivatif komoditas 20 juta USD. Jadi potensi konflik kepentingan masih rendah. Anak usaha paling besar adalah $MBMA yang pegang aset 3,44 miliar USD (sekitar 56 Triliun). Selain itu ada Pani lewat BSI dan Gorontalo lewat PBJ. Sayangnya, banyak dari mereka masih pre-operasi, artinya belum kasih kontribusi laba tapi sudah nambah beban cashflow dan capex.

Risiko paling besar di MDKA ada di sisi leverage dan likuiditas. Pendapatan dan utang sama-sama berbasis dolar, jadi risiko kurs relatif kecil, apalagi dengan hedge natural dari revenue. Tapi beberapa proyek hilirisasi nikel pakai capex dalam RMB (Yuan), ini bisa jadi risiko nilai tukar baru. Beban bunga besar dan bunga obligasi mayoritas fixed, jadi sensitivitas ke suku bunga lumayan bisa diredam. Tapi kalau pendanaan terganggu atau proyek molor, itu jadi bahaya.

Secara valuasi, harga 2.000 berarti market cap MDKA sekitar 48,95 Triliun dengan PBV 3,29. PER nggak relevan karena masih rugi. EV sekitar 4,39 miliar USD, jadi EV/CFO sekitar 19,9x. Ini terlalu mahal untuk perusahaan yang masih struggle cetak laba core. Bandingkan sama perusahaan nikel lain yang rata-rata EV/EBITDA 8–10x, valuasi MDKA kelihatan overpriced. Harapan investor hanya satu. HPAL bisa jalan komersial 2026 dan langsung kasih FCF positif, plus beban bunga turun. Kalau ini kejadian, harga saham bisa rebound. Tapi kalau HPAL molor, arus kas makin parah, valuasi bisa jeblok balik ke PBV historis 2x alias ke kisaran harga 1.200. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Saat ini MDKA belum layak disebut sebagai perusahaan yang fundamentalnya solid. Laba masih tipis dan ditopang segmen non-pemilik, arus kas minus, utang besar, dan proyek masih pre-revenue. Bukan berarti jelek, tapi belum masuk kategori cuanable buat jangka pendek. Buat yang nyangkut di harga tinggi seperti 3.000 ke atas, ya sabar sambil berharap proyek nikel bisa deliver sesuai rencana. Kalau Danantara atau investor institusi mau masuk dan bantu pendanaan, bisa jadi katalis. Tapi buat yang sekarang baru mau masuk, perlu ekstra hati-hati karena secara valuasi masih mahal, fundamental belum stabil, dan risiko eksekusi tinggi.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy