$MTDL LK Q1 2025: Vendornya Vendor
Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Metrodata Electronics (MTDL) adalah perusahaan yang udah eksis sejak 1983, dan meskipun namanya electronics, sejatinya mereka ini bukan produsen gadget, tapi distributor dan integrator solusi IT.
Di balik layar, yang pegang kendali adalah PT Ciputra Corpora, dengan kepemilikan langsung 36,21% per Maret 2025. Artinya ini perusahaan keluarga Ciputra, bukan konglomerat teknologi murni. Tapi justru itu menarik karena di tengah perusahaan Ciputra lain seperti $CTRA yang main di properti, Metrodata jadi anak yang main teknologi. CEO-nya Susanto Djaja udah pegang kendali cukup lama, dan Presiden Komisarisnya adalah Candra Ciputra. Nama keluarga tetap dominan di pucuk pimpinan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Secara model bisnis, Metrodata punya dua mesin utama yaitu distribusi dan solusi. Distribusi ini mencakup jualan perangkat keras (server, laptop, printer, networking), lisensi software (Microsoft, Adobe), dan layanan cloud. Ini dijalankan lewat anak usaha seperti Synnex Metrodata dan My Icon Technology.
Sementara segmen solusi dipegang oleh Mitra Integrasi Informatika (MII), Soltius, dan anak baru seperti FPT Metrodata yang garap project ERP, cloud migration, dan security services. Barang masuk dari vendor global, ditampung di gudang, lalu dipaketkan sebagai solusi untuk klien korporat dan ritel. Dari sisi transaksi pihak berelasi aman. Piutang ke afiliasi cuma Rp23 Miliar dari total piutang Rp3,16 Triliun, jadi gak ada cerita perusahaan main manipulasi laba lewat afiliasi. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Sekarang masuk ke laporan keuangannya per Q1 2025. Total aset Rp11,73 Triliun dengan kas Rp1,39 Triliun, piutang Rp3,16 Triliun (turun Rp580 Miliar, artinya tagihan mulai masuk), dan inventory Rp2,12 Triliun (naik, artinya barang belum laku-laku). Utang berbunga cuma Rp1,05 Triliun, jadi posisi net cash bersih Rp340 Miliar. Ini nilai plus karena artinya Metrodata gak perlu galau bayar cicilan bunga tiap bulan. Ekuitasnya Rp5,87 Triliun dan ROE kuartalan di kisaran 10%. Tapi yang bikin garuk kepala adalah arus kas operasional negatif Rp380 Miliar, padahal tahun lalu masih positif Rp130 Miliar. Penyebabnya karena pembayaran ke supplier numpuk dan beban pajak tinggi. Saldo kas pun turun Rp170 Miliar. Jadi walaupun laba di atas kertas tetap naik 4% jadi Rp153 Miliar, duit yang masuk ke kas malah ngempes. Ini warning yang gak boleh diabaikan.
Dari sisi pendapatan, total revenue naik 9% YoY jadi Rp5,75 Triliun. Tapi mayoritas masih disumbang oleh segmen distribusi (76%) dengan marjin tipis. Segmen solusi yang marginnya lebih gurih (dua digit) masih kecil kontribusinya (24%). Padahal di sinilah masa depan Metrodata seharusnya bertumpu. Kalau distribusi terus dominan, marjin bakal stagnan dan perusahaan cuma jadi tukang jualan barang, bukan digital enabler. Di sini potensi hidden gems-nya, yaitu anak usaha baru seperti FPT Metrodata dan ekspansi keamanan siber. Kalau berhasil, mereka bisa dorong gross margin naik dari 8,5% ke 10% lebih dalam 2–3 tahun ke depan tanpa butuh inventory besar. Ini penting banget karena bisnis solusi gak butuh modal kerja segila distribusi.
Valuasi sekarang di harga Rp520 berarti market cap Rp6,38 Triliun. Dengan laba setahun 2024 sebesar Rp592 Miliar, PER-nya sekitar 10,8x. PBV sekitar 1,09x. Ini artinya saham ini udah dihargai sesuai harapan. Gak murah, gak mahal.
Tapi kalau mau dapat kenaikan harga dari sini, perusahaan harus kasih growth nyata di margin dan arus kas, bukan sekadar revenue naik. Kalau kontribusi segmen solusi bisa naik ke 35% revenue, inventory berputar lebih cepat (days inventory <45 hari), dan cashflow operasi balik positif minimal Rp300–400 Miliar per semester, PBV bisa naik ke 1,3–1,5x. Ini ngasih potensi harga saham ke 620–715. Tapi kalau harapan ini gak kejadian, PBV bisa balik ke 0,9–1x, dan harga bisa drop ke 460–480. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kelebihannya jelas yaitu posisi net cash, dividen rutin (2024 payout Rp258 Miliar, yield sekitar 2%), portofolio vendor global kuat, dan segmen solusi mulai terlihat tumbuh. Kekurangannya yaitu arus kas buruk, inventory makin gendut, distribusi masih dominan, dan laba naiknya tipis. Jadi apakah kekurangannya bisa ditutup kelebihannya. Bisa, asal strategi ekspansi solusi berhasil dan siklus modal kerja dibenahi. Kalau enggak, ini bisa jadi value trap klasik. Revenue naik, laba naik dikit, tapi arus kas jeblok dan investor nyangkut di harga mahal.
Buat investor, harapannya sederhana. MTDL jadi perusahaan solusi IT beneran, bukan cuma tukang jualan barang vendor. Kalau itu kejadian, harga sekarang bisa kelihatan murah. Tapi kalau gak, ini cuma saham dengan fundamental sedang-sedang aja, di harga yang udah fully priced. Jadi realistis aja. Ini bukan saham gorengan, tapi juga belum pantas dibilang hidden gems kecuali eksekusi bisnisnya makin tajam.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10