imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ROTI vs Salim?

Diskusi hari ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345:

Sari Roti alias ROTI dulunya raja tanpa tanding di dunia roti kemasan Indonesia. Produknya mudah ditemui di mana-mana, mulai dari minimarket, warung kecil, sampai sekolah. Tapi sekarang situasinya tidak lagi semanis rotinya. Di balik kemasan putih biru yang ikonik itu, ada konflik internal yang makin panas. Mulai dari perebutan jalur distribusi, gesekan kepentingan bisnis, sampai tekanan dari dalam sendiri. Terutama dari Salim Group yang dulunya rekan, kini menjelma jadi kompetitor diam-diam. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Awalnya, ROTI tumbuh pesat karena sinergi antara Wendy Yap, anak salah satu pendiri Bogasari, dengan jaringan distribusi dan kekuatan pasar milik Salim Group. Modelnya sederhana. Bogasari suplai tepung, Indomaret $DNET tangani distribusi, dan ROTI tinggal fokus bikin produk dan jualan. Tapi lama-lama relasi ini mulai berubah. Sekarang, meskipun Salim melalui Indoritel masih punya 25,77% saham ROTI, mereka juga membangun bisnis roti tandingan lewat Prime Bread dan Say Bread. Keduanya kini justru lebih mendominasi rak-rak di Indomaret. Aneh tapi nyata, di jaringan minimarket milik Salim sendiri, produk ROTI mulai tersingkir pelan-pelan.

Laporan keuangan ROTI per kuartal pertama 2025 menunjukkan kondisi tidak baik. Pendapatan anjlok 9,6% secara tahunan menjadi Rp859,6 miliar. Laba bersihnya rontok 68% dan hanya tersisa Rp23,1 miliar. Margin bersih tinggal 2,7%. Untuk bisnis makanan massal, angka ini sudah sangat kritis. Penyebabnya? Distribusi yang selama ini bergantung pada minimarket seperti Indomaret sekarang tidak lagi maksimal. Ketika distribusi bermasalah, produk sebagus apapun susah sampai ke tangan konsumen.

Sebagai langkah penyelamatan, ROTI mulai membangun jaringan distribusi sendiri. Saat ini mereka sudah punya sekitar 93 ribu titik distribusi mulai dari warung tradisional, toko kelontong, sampai jalur B2B. Tapi membangun infrastruktur sendiri jelas bukan hal mudah. Biaya logistik seperti kendaraan, gudang, rantai pendingin, dan sumber daya manusia bisa memakan 15 sampai 20% dari total pendapatan. Kalau dibandingkan dengan sistem titip jual di Indomaret atau Alfamart $AMRT, memang lebih berat di ongkos. Strategi ini masuk akal, tapi mahal. Jangka pendeknya terasa berat, tapi dalam jangka panjang mungkin ini satu-satunya pilihan kalau ROTI masih ingin eksis. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Di sinilah muncul dilema besar. Apakah mereka akan bertahan atas nama idealisme dan sejarah, atau realistis dan melepas kendali. Ada skenario logis yang sebenarnya cukup masuk akal. Bagaimana jika keluarga Yap melepas sisa sahamnya ke Salim. Lalu ROTI digabung ke Prime Bread dan Say Bread. Distribusi bisa disatukan. Pabrik dirasionalisasi. Dan merek dikembangkan masing-masing sesuai segmen. Dari sudut pandang investor, ini efisien. Tapi dari sisi keluarga Yap, ini ibarat menutup lembar sejarah panjang yang sudah dimulai sejak 1995.

Kalau mau terus bertarung, ROTI harus masuk ke medan yang belum dikuasai Salim. Bisa lewat produk sehat, varian roti premium, atau lini artisan. Bisa juga memperkuat kanal online seperti GrabMart, Tokopedia, dan ShopeeFood. Alternatif lain adalah menyasar jalur distribusi non-konvensional seperti warteg, koperasi pabrik, atau kantin sekolah. Di sisi lain, buyback saham tetap dijalankan sebagai sinyal ke pasar bahwa manajemen belum menyerah dan masih punya arah.

Masalah utamanya bukan lagi siapa yang bikin roti paling enak. Tapi siapa yang punya akses ke jalur distribusi. Karena dalam persaingan seperti ini, pemenangnya bukan cuma yang punya kapasitas produksi besar, tapi yang punya kendali atas rak dan jaringan logistik. Kalau perlu, ROTI harus membangun rak sendiri. Sekarang ROTI ada di simpang jalan. Antara menerima kenyataan dan melebur, atau tetap berjuang dengan risiko makin berat ke depan. Tapi satu hal yang pasti, kalau mereka tidak berubah sekarang, yang akan ‘makan roti’ justru para pemegang sahamnya sendiri. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy