Pergerakan IHSG sepanjang pekan ini menunjukkan pemulihan terbatas setelah koreksi tajam di pekan sebelumnya. Awal pekan ditandai dengan kenaikan signifikan pada 24 Juni, di mana IHSG menguat 1,21% dan mencetak penutupan di level 6.869,17. Namun penguatan ini belum cukup konsisten, karena pada 25 dan 26 Juni indeks kembali mengalami tekanan jual. Sentimen investor global yang beragam dan penurunan nilai tukar rupiah memberi tekanan tambahan. Tekanan dari sektor perbankan besar juga membatasi kenaikan indeks. Walau begitu, saham-saham second liner sempat mengambil alih arah pasar. Indeks secara keseluruhan masih bergerak di bawah MA200, menandakan tren jangka menengah belum pulih. Level support kuat kini berada di 6.750 sementara resistance di kisaran 6.920.
IHSG sempat mengalami fluktuasi tajam dalam intraday di beberapa sesi perdagangan. Kinerja positif dari bursa global seperti Dow Jones dan Nikkei turut memberi sentimen baik di awal minggu. Namun aliran dana asing belum stabil, terlihat dari net sell yang kembali muncul di dua hari terakhir. Investor lokal masih menjadi motor penggerak pasar dengan dominasi pada sektor konstruksi dan energi. Rebound teknikal yang sempat muncul belum cukup kuat untuk membalikkan tren utama. Indeks bergerak dalam rentang sempit menjelang akhir pekan karena minimnya katalis penggerak. Koreksi tajam yang terjadi minggu lalu masih membayangi psikologis pasar. IHSG ditutup menguat tipis secara mingguan, namun belum menunjukkan reversal signifikan.
Rekomendasi saham minggu ini menunjukkan hasil yang sangat solid dengan total 13 emiten diberikan. Dari jumlah itu, 9 berhasil mencapai target profit, 3 masih dalam status hold, dan hanya 1 mengalami stoploss. Strategi fast trade terbukti efisien untuk kondisi market rebound parsial. Saham OKAS jadi penyumbang cuan tertinggi dengan lonjakan hingga 29,83 persen. Disusul CENT yang juga naik signifikan 22,72 persen hanya dalam 1 sesi. Winrate menyentuh angka impresif 92,30 persen, mencerminkan akurasi tinggi. Total akumulasi profit mingguan mencapai 107,62 persen. Ini menunjukkan cuan besar bisa didapat meskipun market belum sepenuhnya pulih.
$BUVA$BMRI$BBRI
1/2