imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kamu merasa nggak sih, setelah gencatan senjata Iran-US, market regional Jepang, Hong Kong, China mulai naik, tapi IHSG lanjut merah?

Tekanan IHSG mulai terjadi saat MSCI mengurangi bobot untuk pasar saham Indonesia di Juli 2024 hingga puncaknya akhir Februari 2025. Overall, porsi pasar saham Indonesia di MSCI menciut, kalau nggak salah sekitar 1%-an.

Sejak itu, pasar saham Indonesia seperti kesulitan mendapatkan likuiditas yang besar. Saham-saham bobot besar ke IHSG pun turun signifikan dan belum lagi mencapai level tertingginya.

Di luar hal teknis, faktor prospek makro ekonomi juga jadi risiko. Daya beli sektor riil melemah yang membuat prospek sektor banking masih sulit growth lebih cepat. Data ekonomi Q2 /2025 mungkin nggak lebih oke dari Q1/2025. Alasannya, faktor siklus lebaran pindah ke Q1 dan tahun lalu masih ada sebagian di Q2.

Demi mencari tambahan likuiditas, BEI akhirnya buka opsi buka kode domisili investor di penutupan sesi I. Harapannya bisa menjadi gairah investor dan trader lokal untuk bertransaksi.

Di sisi lain, masih banyak yang mencermati sepinya market karena kebijakan FCA, suspensi, dan UMA yang masif dilakukan oleh IDX untuk saham-saham bervolatilitas sangat tinggi.

Simak efek dari pembukaan domisili investor ke pasar saham di sini: https://cutt.ly/3rRRF78I

Btw menurutmu market Indo sepi karena apa?

$BBRI $ADRO $BBCA

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy